DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami dua jam setelah gempa magnitudo 7,3 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar). 

Dikutip DIALEKSIS.COM dari situs BMKG, gempa tersebut terjadi pukul 3.00 WIB jelang pagi dengan titik koordinat 0,93 lintang selatan (LS) dan 98,39 bujur timur (BT).

Pusat gempa berada di laut sekitar 177 km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumbar dengan kedalaman 84 km. Meskipun BMKG memberikan peringatan dini tsunami setelah gempa tersebut terjadi, BMKG kemudian mencabut peringatan tersebut dua jam setelahnya. Sebelum dicabut, BMKG memperingatkan bahwa gempa tersebut berpotensi tsunami.

Berdasarkan keterangan dari BMKG, gempa tersebut tergolong dalam kategori sedang dan merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan sumber gempa di zona subduksi lempeng Eurasia-Australia. 

Wilayah Indonesia memiliki beberapa zona subduksi lempeng yang rentan terhadap aktivitas gempa bumi, sehingga gempa tersebut dapat terjadi kapan saja.

Setelah gempa terjadi, beberapa daerah di Sumatera Barat seperti Padang dan Pesisir Selatan dilaporkan merasakan getaran gempa. 

Sejumlah warga bahkan menyatakan merasakan getaran gempa yang cukup kuat dan membuat mereka keluar dari rumah. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.

Meskipun BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami, tetap disarankan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang laut yang tidak terduga di sepanjang pantai barat Sumatera Barat. 

Warga diharapkan untuk mengikuti instruksi dan arahan dari pihak berwenang serta memperhatikan perkembangan informasi mengenai gempa dan potensi tsunami selanjutnya.