Beranda / Berita / Aceh / BMK Banda Aceh Lakukan Verifikasi Kelayakan Rumah Miskin Tahap II

BMK Banda Aceh Lakukan Verifikasi Kelayakan Rumah Miskin Tahap II

Sabtu, 29 Juli 2023 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim Baitul Mal Banda Aceh sedang menyurvei satu rumah untuk mengecek kelayakan mendapatkan bantuan pembiayaan bangunan rumah layak huni. [Foto: dok. BMK Banda Aceh]

DIALEKSIS.COM | Aceh - Baitul Mal Kota (BMK) Banda Aceh telah melakukan survei bantuan pembiayaan rumah miskin tahap II. Tiga tim telah diturunkan oleh BMK untuk melakukan verifikasi kelayakan. Kegiatan ini memakan waktu selama tiga hari berturut-turut terhitung sejak tanggal 10-12 Juli 2023 lalu.

PPTK Baitul Mal Kota Banda Aceh, Syarliansyah mengatakan, dari ratusan proposal yang diterima, kemudian baru anggota tim akan melakukan survei ke setiap rumah yang layak untuk dibantu. 

Adapun yang menjadi pertimbangan pada tahap verifikasi ini yang paling mendasar adalah yang mengajukan proposal berasal dari golongan tidak mampu termasuk dalam senif fakir atau miskin, warga Banda Aceh dan memiliki tanah bersertifikat atas nama yang mengajukan proposal. Kemudian umur yang mengajukan proposal sudah mencapai 40 tahun. Memiliki tanggungan istri dan anak.

"Selanjutnya untuk keputusan hasil siapa yang layak menerima bantuan pembiayaan rumah miskin ini akan dimusyawarahkan bersama Ketua Badan dan Sekretariat Baitul Mal Kota Aceh setelah kegiatan survei sudah dilakukan," papar Syarliansyah, dikutip Sabtu (29/7/2023).

Adapun tiga tim dibagi tugas ke beberapa kecamatan ,yaitu Baiturrahman, Meraxa, Kuta Alam, Kuta Raja, Jaya Baru, Banda Raya, Ulee Kareng, Lueng Bata dan Syiah Kuala.

"Untuk diketahui, Baitul Mal pada tahap pertama pembiayaan bantuan rumah miskin sedang proses pembangunan kepada 9 orang keluarga miskin di Banda Aceh. Nah sisanya akan kita lanjutkan pada pembiayaan bantuan rumah tahap II," tutup Syarliansyah.

Sementara itu, ditemui di lapangan, salah seorang warga yang disurvei oleh Tim, Hasanuddin berharap, agar Baitul Mal Kota Banda Aceh dapat mewujudkan mimpinya untuk menerima rumah layak huni. Karena ia sudah tak mampu sewa rumah lagi, apalagi rumah kontrakan yang beralaskan semen kasar itu rawan banjir. 

"Tolonglah Pak, saya sudah tidak ada biaya lagi untuk memperpanjang sewa rumah tiap tahunnya, apalagi rumah ini sering banjir. Hujan sikit dah ada genangan air di dalam rumah," terangnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI