BMA Berkomitmen Berdayakan Zakat Untuk Pembangunan Berkelanjutan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh - Baitul Mal Aceh (BMA) berkomitmen memberdayakan zakat melalui berbagai program yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Prinsip Sosial Islamic Finance yang telah diterapkan BMA memiliki korelasi yang kuat dengan 17 indikator pembangunan berkelanjutan yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
"BMA telah mempertimbangkan sasaran program Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menyusun rencana strategis," kata Ketua Badan BMA Mohammad Haikal, Selasa (4/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Sekretariat BMA, Didi Setiadi, menjabarkan beberapa program yang telah dan sedang dilaksanakan BMA.
"BMA telah berhasil mendukung 7 dari 17 tujuan SDGs yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Program ini memiliki fokus pada pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan berbagai isu sosial yang meliputi kemiskinan, kelaparan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan kota dan komunitas berkelanjutan," ungkap Didi.
Untuk mencapai tujuan Tanpa Kemiskinan (No Poverty), BMA telah melaksanakan program santunan bulanan bagi fakir uzur serta memberikan santunan Ramadan bagi keluarga miskin. Hal ini sejalan dengan indikator SDGs mengenai persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional.
Dalam upaya penanggulangan masalah kelaparan, BMA telah menyalurkan zakat muzaki untuk penanggulangan stunting pada anak balita, sebagai langkah konkrit untuk mencapai tujuan Tanpa Kelaparan (Zero Hunger).
Pendidikan berkualitas menjadi fokus BMA dalam mencapai tujuan SDGs Pendidikan Berkualitas (Quality Education). BMA telah melaksanakan berbagai program beasiswa penuh untuk tingkat SMP/MTs, beasiswa penuh tahfiz Al-Quran, beasiswa cendekia, beasiswa vokasi, beasiswa santri, serta memberikan bantuan dana untuk penyusunan tugas akhir. Hal ini sejalan dengan indikator SDGs mengenai persentase angka melek aksara penduduk usia 15 tahun ke atas.
BMA juga memberikan perhatian pada tujuan Kesetaraan Gender (Gender Equality) dengan menyediakan bantuan untuk korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak telantar. Amil BMA berupaya untuk memberikan layanan komprehensif bagi perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan, sesuai dengan indikator SDGs terkait.
Dalam upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, BMA memberikan bantuan dana untuk perbaikan sanitasi dan air bersih, sehingga mendukung tujuan SDGs mengenai Air dan Sanitasi Bersih (Clean Water and Sanitation).
BMA juga berkontribusi dalam mencapai tujuan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth). Zakat disalurkan untuk modal usaha ultra mikro, program Pemberdayaan Zakat Berbasis Keluarga (Zakat Family Development/ZFD), dan bantuan usaha berbasis individu dan kelompok. Tujuan ini selaras dengan indikator SDGs mengenai persentase tenaga kerja informal.
Dalam rangka menciptakan kota dan komunitas yang berkelanjutan, BMA memberikan bantuan rumah kepada rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau. Hal ini sejalan dengan indikator SDGs mengenai proporsi rumah tangga dengan akses terhadap hunian yang layak.
Mohammad Haikal juga mengungkapkan bahwa saat ini BMA sedang merencanakan sumber pembiayaan baru untuk memberikan akses modal kepada masyarakat kelas ekonomi mikro melalui kerja sama dengan mitra potensial, serta melalui lembaga khusus yang akan dibentuk oleh BMA.
"Dengan komitmen yang kuat untuk memberdayakan zakat dan melibatkan masyarakat dalam upaya pembangunan berkelanjutan, BMA terus berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Aceh, serta memberikan kontribusi positif bagi pencapaian tujuan SDGs," pungkasnya. [BMA]