BLUD Diluncurkan, Dirjen Diksi: Tujuannya Bukan Cari Uang, Tapi Peningkatan Layanan Pendidikan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. saat sesi wawancara dengan awak media di Banda Aceh, Aceh, Jumat (17/3/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Aceh - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. mengimbau kepada Kepala sekolah yang telah mengubah SMKN ke sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk lebih leluasa dalam meningkatkan layanan pendidikan tanpa harus menunggu dari pemerintah.
Dalam hal ini, penggunaan aset dalam sekolah penting dam berinisiatif dalam mencari sumber yang halal dan regulatif agar bisa ditingkatkan lagi layanan pendidikannya.
"Tujuan BLUD itu bukan mencari uang. Tujuan BLUD untuk meningkatkan layanan pendidikan baik disisi kualitas maupun jumlah tanpa harus menunggu pemerintah," kata Kiki saat diwawancarai oleh media dialeksis.com yang hadir di SMK N 3 Banda Aceh, Jumat (17/3/2023).
Kiki menyampaikan bahwa sebagai BLUD, di satu sisi dapat keluasaan dan otonomi lebih dalam mengelola sumber daya dan anggaran di sekolah.
Dirinya mengimbau kepada kepala sekolah harus ada akuntabilitas dan tanggung jawab dalam pengelolaan anggaran.
"Mudah-mudahan dengan menjadi BLUD, ibu dan bapak jadi lebih otonom dan lebih akuntabel dalam mengelola sekolahnya. Semoga ini bisa meningkatkan pelayanan vokasi di SMK tersebut," ujarnya.
Kiki menambahkan bahwa Dalam pengembangan BLUD di sekolah, yang harus dilakukan oleh seluruh Kepala sekolah SMK Negeri yang sudah menjadi BLUD itu mengubah mindset. Mereka bukan lagi kepala sekolah saja tetapi mereka juga CEO yang cara berfikir harus lebih tangkas, cepat dan punya inisiatif dan inovatif, berani mengambil resiko yang terukur.
"Mudah mudah BLUD kita lebih mandiri dan kuat," ujarnya.
Kiki berharap bagi semua SMK untuk fokus pada kurikulum merdeka dikarenakan ini dapat memperhatikan minat bakat siswa masing-masing. Dirinya memohon kepada para guru agar betul-betul memperhatikan minat bakat para peserta didik dalam menguatkan mereka supaya begitu lulus mereka bisa kompeten sesuai dengan minat bakatnya.
"Kurikulum merdeka hadir dan diciptakan untuk memberikan kebebasan kepada guru dan kepala sekolah menyerap aspirasi dari peserta didik," pungkasnya. [NH]