BKSDA Aceh Duga Anak Gajah Sumatera Mati di Aceh Timur Karena Keguguran
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Gunawan Alza mengatakan bayi gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) yang ditemukan mati di Kabupaten Aceh Timur diduga karena keguguran.
"Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan pada gajah tersebut, dugaan sementara bahwa kematian bayi gajah karena keguguran (abortus)," kata Gunawan Alza kepada Dialeksis.com, Sabtu (15/7/2023).
Gunawan Alza mengatakan dari hasil olah TKP di sekitar lokasi kematian gajah, tim tidak menemukan benda tajam dan benda mencurigakan lainnya atau alat yang diduga penyebab kematian gajah.
Sari hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim dokter hewan BKSDA Aceh diperoleh hasil bahwa kondisi bangkai gajah sudah mengalami pembusukan, selain itu beberapa bagian organ dalam gajah telah dimakan oleh binatang lain.
Bayi gajah berjenis kelamin betina, memiliki tinggi bahu 57 cm, lingkar dada 88 cm, dan berat sekitar 44 kg, dan dari ukuran dan berat diketahui bayi gajah dalam kondisi premature dan cacat pada bagian kepala (tidak terbentuk tempurung kepala).
"Namun demikian guna mengetahui kepastian penyebab kematiannya, sampel organ ginjal diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor anak Gajah Sumatera ditemukan mati membusuk di kawasan Perusahaan PT Atakana Gampong Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureulak.
Setelah menerima informasi kematian anak gajah tersebut, pihak BKSDA pun segera ke TKP guna penanganan lanjut.
- Usai Perpanjangan Masa Jabatan, Imran Fokus Tuntaskan Masalah di Kota Lhokseumawe
- Anies Kritik Pendidikan RI Otak-atik Kurikulum: Proyek, Proyek, Proyek
- OJK Isyaratkan Bank Konvensional Kembali Beroperasi, Ketua MPU Aceh: Hati-hati Sampaikan Pernyataan Seperti Itu
- Menteri Pendidikan dan Luar Negeri Singapura Temui Wali Nanggroe dan Rektor Universitas Se-Aceh