Beranda / Berita / Aceh / Bisnis Doorsmeer Menjamur di Banda Aceh, TAF Haikal: Belum Ada Asosiasi yang Mewadahi

Bisnis Doorsmeer Menjamur di Banda Aceh, TAF Haikal: Belum Ada Asosiasi yang Mewadahi

Selasa, 28 Januari 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

TAF Haikal, pengusaha sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Aceh. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pertumbuhan bisnis doorsmeer di Banda Aceh semakin pesat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan pencucian kendaraan. 

Hasil penelusuran tim Dialeksis.com mengidentifikasi puluhan doorsmeer yang tersebar di berbagai lokasi, di antaranya Sahabat Auto Detailing, Meutuah Doorsmeer, Surya Doorsmeer, Montana Doorsmeer, Syiah Kuala Doorsmeer, Cika Meugah Doorsmeer, Doorsmeer Pelangi, Lingki Doorsmeer & Warkop Rumah Koffie Lingke, Auto Clean Jaya Doorsmeer, Tarah Moto Doorsmeer, Bintang Terang Doorsmeer 4, Lamonta Doorsmeer, 241 Doorsmeer, Dunia Doorsmeer Cuci Mobil, Milenial Doorsmeer, Bungong Doorsmeer, hingga Doorsmeer Ulee Kareng.

Namun demikian, fakta menarik terungkap: hingga saat ini belum ada asosiasi resmi yang mewadahi para pelaku usaha doorsmeer di Banda Aceh. Padahal, keberadaan asosiasi dianggap sangat penting untuk menyatukan para pelaku usaha, mengembangkan potensi kolaborasi, serta memperjuangkan aspirasi mereka di tingkat kebijakan.

TAF Haikal, seorang pengusaha sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Aceh, turut menyoroti fenomena ini. Ia menilai bahwa absennya asosiasi menjadi kekosongan yang perlu segera diatasi.

“Pertumbuhan bisnis doorsmeer di Banda Aceh adalah bukti bahwa sektor ini memiliki potensi besar. Namun, tanpa adanya asosiasi, sulit bagi pelaku usaha untuk menjalin kolaborasi yang efektif, menjaga standar layanan, atau bahkan memperjuangkan regulasi yang mendukung,” ujar Haikal saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (28/1/2025).

Menurut Haikal, asosiasi dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antar-pelaku usaha, pemerintah, dan investor. 

“Kehadiran asosiasi membuka peluang untuk pelatihan, berbagi informasi bisnis, hingga menarik investasi baru yang dapat membantu usaha doorsmeer berkembang lebih profesional dan berdaya saing,” tambahnya.

Ia juga mengusulkan agar para pengusaha doorsmeer mulai menginisiasi pembentukan asosiasi tersebut, dengan dukungan Kadin Aceh sebagai fasilitator. 

“Kami di Kadin Aceh siap memfasilitasi pembentukan wadah ini. Dengan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan Kadin, ekosistem bisnis doorsmeer dapat menjadi lebih terstruktur dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal,” jelas Haikal.

Haikal menegaskan bahwa pemerintah daerah juga harus memainkan peran aktif dalam mendukung perkembangan sektor ini, baik melalui regulasi yang mempermudah usaha maupun dukungan infrastruktur yang memadai.

“Dengan maraknya bisnis doorsmeer, pembentukan asosiasi dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan, memperkuat jaringan usaha, dan menjadikan Banda Aceh sebagai pusat inovasi bisnis doorsmeer di Indonesia,” pungkasnya. [ra]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI