UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melakukan penilaian kinerja Pengawas Benih Tanaman (PBT) masing-masing wilayah se-Aceh untuk tahun 2020/2021. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melakukan penilaian kinerja Pengawas Benih Tanaman (PBT) masing-masing wilayah se-Aceh untuk tahun 2020/2021 yang pengumumannya disampaikan pada sela-sela Acara Penerapan Sistem Manajemen Mutu Benih Provinsi Aceh yang diselenggarakan di Hotel Kumala, Tanggal 26-28 Oktober 2021.

Berdasarkan rilis yang diperoleh Dialeksis.com, Rabu (27/10/2021), Adapun yang menjadi terbaik I PBT wilayah Bireuen, terbaik II PBT wilayah Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang serta terbaik III PBT Wilayah Bener Meriah yang diserahkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh dalam hal ini di wakili oleh Sekretaris Dinas Azanuddin Kurnia, SP, MP yang didampingi oleh Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman, S.TP, M.Sc, Rahayu Nur Kartika dan Nike Fitria Wibawa mewakili dari Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Cimanggis, Jawa Barat.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala UPTD BPSBTPHP Habiburrahman yang disapa Habib bahwa penilaian kinerja PBT masing-masing wilayah baru perdana dilakukan di Aceh dengan mengisi link survei dan berdasarkan kinerja lapangan dengan tim penilai yaitu Ir. Amrullah dari Komisi Ahli, Anwar, SP Kasie PS TPH dan Drh. Irvan M Ali selaku IT.

“Adapaun tujuan dilaksanakan kinerja PBT ini dalam rangka memperkuat SDM untuk melaksanakan tupoksi sesuai SOP yang berlaku sehingga menumbuhkan semangat petugas untuk menjalankan tugas sesuai Sistem Manajemen Mutu,” ujar habib.

Selanjutnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Azanuddin Kurnia, SP, MP memberikan apresiasi kepada UPTD BPSBTPHP Aceh yang memberikan motivasi kepada PBT wilayah dengan memberikan penilaian kinerja kepada PBT semoga dengan adanya penilaian dengan indikator-indikator yang sudah susun bisa memberi contoh untuk diterapkan di Bidang dan UPTD lainnya sehingga dapat meningkatkan dorongan untuk selalu berbuat yang terbaik dan bermutu.

Azanuddin juga menambahkan, bahwa pentingnya adanya penerapan sistem manajemen mutu dalam rangka menjaga kualitas benih baik yang melewati proses mulai dari laboratorium sampai dengan penanaman di lapangan.

“Pada akhirnya penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang berkelanjutan dan kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayani,” katanya.

Apalagi UPTD BPSBTPHP Aceh melalui laboratorium mutu sudah mendapat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan no seri LP 732 IDN yang direncanakan tahun ini juga akan menerapkan Standar Internasional SNI ISO/IEC 17025-2017 untuk mengembangkan sistem manajemen untuk mutu, administratif dan kegiatan teknis. []