Beranda / Berita / Aceh / BI Aceh Ajak Masyarakat Bijak Berbelanja Saat Ramadan

BI Aceh Ajak Masyarakat Bijak Berbelanja Saat Ramadan

Selasa, 18 Februari 2025 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala KPwBI Aceh, Agus Chusaini  menyampaikan pihaknya akan memperkuat kampanye Belanja Bijak untuk Ramadan yang Lebih Berkah sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang Ramadan 2025.[Foto: dok. BI Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan (KPwBI) Provinsi Aceh akan memperkuat kampanye Belanja Bijak untuk Ramadan yang Lebih Berkah sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat menjelang Ramadan 2025.

Kepala KPwBI Aceh, Agus Chusaini, mengungkapkan bahwa kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar dapat berbelanja secara bijak, menghindari penimbunan barang, serta membandingkan harga sebelum membeli.

Menurut Agus, beberapa komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga menjelang Ramadan, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih, akan menjadi perhatian utama.

"Melalui kampanye ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam berbelanja, memilih barang yang lebih terjangkau, dan menghindari panic buying yang bisa menyebabkan kelangkaan," ujar Agus, Senin (17/2/2025).

Selain itu, Bank Indonesia juga memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta pemerintah daerah untuk memantau dan mengendalikan harga secara berkala.

"Kami berharap langkah-langkah ini dapat menjaga keseimbangan pasokan dan harga barang, terutama saat permintaan tinggi selama Ramadan," tambahnya.

KPwBI Aceh juga menerapkan strategi 4K untuk mengendalikan inflasi, yaitu keterjangkauan harga melalui pasar murah, ketersediaan pasokan dengan peningkatan produksi pangan, kelancaran distribusi antar daerah, serta komunikasi yang efektif antara pemerintah dan pelaku usaha.

Pada Januari 2025, inflasi Aceh tercatat terkendali pada 1,61% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,17% (yoy). Penurunan inflasi ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik yang berlaku untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA, yang memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat.

Selain itu, BI Aceh juga terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi, salah satunya melalui penggunaan QRIS yang terus berkembang. Hingga Desember 2024, tercatat 658.721 pengguna dan 178.926 merchant yang telah mengimplementasikan QRIS, dengan total transaksi mencapai Rp2,09 triliun.

Agus optimistis dengan upaya yang terus dilakukan, ekonomi Aceh dapat tumbuh stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga sepanjang 2025.

"Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan perekonomian Aceh tetap tumbuh inklusif dan berkelanjutan, meski menghadapi berbagai tantangan eksternal," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI