Ketua Persatuan Driver Gojek Indonesia (PDGI) Kota Banda Aceh, A Ashrul H Rokan. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Per 14 Agustus besok, tarif baru ojek online (ojol) akan berlaku secara efektif di seluruh Indonesia. Kenaikan tarif ojol ini sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu. 

Sementara itu, sejumlah pihak menilai kenaikan tarif ojol ini bakal menyebabkan inflasi di Indonesia, dimana kenaikan tarif ojol ini dinilai berpotensi akan menyebabkan kenaikan harga barang di pasaran.

Di sisi lain, Ketua Persatuan Driver Gojek Indonesia (PDGI) Kota Banda Aceh A Ashrul H Rokan mengatakan, di sistem Gojek ada yang namanya tarif maksimum dan tarif minimum.

Ia juga tak memungkiri jika imbas dari kenaikan tarif ojol ini bakal menyebabkan harga bahan baku di pasaran ikut melambung juga.

Meski demikian, Pak De sapaan akrabnya itu menilai upaya yang tepat untuk menaikkan tarif ojol ini ialah dengan kesepakatan bersama para aplikator yang menggunakan driver sebagai mitranya.

“Jadi ongkosnya itu disamaratakan. Maksudnya ada batasan minimum dan ada batasan maksimum. Jadi kesepakatan semua aplikasi yang menggunakan driver sebagai mitranya,” ungkap Ketua PDGI Kota Banda Aceh itu kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (13/8/2022).

Adapun keuntungan yang diterimanya selama menjadi driver Gojek belakangan ini terbilang sudah mencukupi. Akan tetapi berhubung dalam diskursus ini adalah keputusan Kemenhub, ia berharap agar kenaikan tarif ojol bisa diserentakkan dalam artian keputusan ini tidak boleh menjadi bumerang kepada semua pihak.

“Pendapat saya sih bagusnya tarif ojol ini diserentakkan semua, dipanggil semua aplikator untuk menentukan berapa standar tarif ojol secara bersama-sama,” pungkasnya.(Akh)