DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) akan menggelar aksi unjuk rasa menggugat kepemimpinan Gubernur Aceh, khususnya terkait empat pulau Aceh yang hilang dan kini masuk wilayah Sumatera Utara.

Unjuk rasa tersebut akan berlangsung besok, Jum’at (10/6/2022), tepatnya di Kantor Gubernur Aceh, pukul 09.30 WIB. 

Pada aksi tersebut, Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) akan membacakan 7 tuntutannya, sebagai berikut.

Pertama, atas hilangnya empat pulau, APAM menilai kinerja Gubernur Aceh lemah, ketidakbecusan dalam menjaga keutuhan wilayah Aceh. APAM mengecam tegas tindakan tersebut.

Kedua, Gubernur Aceh tidak konsen untuk mempertahankan keberadaan empat pulau yang diklaim oleh Pemprov Sumut tersebut, APAM menilai gagalnya kepemimpinan Aceh Hebat Nova.

Ketiga, APAM mendesak Kemendagri cabut keputusan tentang Empat Pulau Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau.

Keempat, Nova Iriansyah tanpa pendamping Wagub sudah menunjukkan sikap penguasa, bukan pemimpin yang mengutamakan kepentingan masyarakat.

Kelima, sebagai gubernur, Nova Iriansyah tidak mencerminkan sikap kepemimpinan yang bisa dijadikan panutan, antara lain hubungan yang buruk dengan DPRA, sering mangkir dari janji-janji pertemuan maupun acara peresmian.

Keenam, SILPA Aceh triliunan rupiah setiap tahunnya. Tahun 2020, SILPA mencapai 3,96 triliun, mengalahkan besarnya APBD Gorontalo yang hanya 2 triliun.

Ketujuh, investasi Aceh hanya RETORIKA, KIA ladong hanya tinggal duka, selanjutnya batalnya rencana investasi dari Timur Tengah untuk pembangunan pariwisata di Pulau Banyak, Aceh Singkil, senilai sekitar 7 triliun rupiah. [BY]