Besok, Aceh Akan Terima Kembali 93.000 Dosis Vaksin
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr.Hanif. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Kesehatan (DINKES) Aceh, dr. Hanif, mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan langsung ke seluruh Aceh vaksin Sinovac yang diterima pada Jumat 30 Juli lalu sebanyak 38.300 dosis. Pendistribusian itu dilakukan sesuai dengan alokasi yang disepakati. “Mudah-mudahan sudah diterima semuanya oleh satgas covid-19 kabupaten kota,” kata dr. Hanif dalam keterangannya di Banda Aceh.
Hanif berharap dengan diterimanya stok vaksin tersebut, bisa menjawab keluhan sejumlah kabupaten kota yang kehabisan stok vaksin Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh itu merinci, sebagian dari seluruh kabupaten/kota yang mendapatkan kiriman vaksin dalam distribusi kemarin, yaitu, Aceh Besar mendapat stok vaksin yang paling banyak, yakni 3.500 dosis. Sementara Aceh Barat Daya mendapatkan 2.500 dosis. Selanjutnya adalah Banda Aceh, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Langsa dan Kota Lhokseumawe masing-masing mendapatkan jatah 2.000 vaksin.
Beberapa kabupaten/kota itu mendapatkan stok vaksin lebih banyak, karena banyaknya masyarakat yang mengantri untuk suntik vaksin dan stok yang tersisa mulai sangat terbatas.
Hanif melanjutkan, pada Senin 2 Agustus nanti, Pemerintah Pusat akan mengirimkan lagi vaksin covid-19 kepada Satgas Covid-19 Pemerintah Aceh. “Sekitar 93.000 dosis yang akan dikirim,” kata dr. Hanif.
Ditambahkan, vaksin baru yang akan dikirim nanti lebih difokuskan pada suntik dosis 2. Di mana sebanyak 83.800 adalah vaksin dosis 2. dan 9.200 vaksin dosis 1.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, yang juga Kepala Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Aceh, menyebutkan, kedatangan vaksin itu merupakan langkah pemerintah mengejar capaian vaksinasi covid-19 di Aceh. “Seperti disampaikan Bapak Gubernur, upaya mengejar capaian vaksinasi akan terus dilakukan secara maksimal, walaupun dengan segala keterbatasan, termasuk kendala ketersediaan vaksin secara nasional yang berdampak pula kepada Aceh,” kata Iswanto. (Humas Aceh)