Beranda / Berita / Aceh / Bertemu Illiza Sa'aduddin Jamal, Halaqah Aneuk Bangsa Bahas Sampah Hingga Labi-labi

Bertemu Illiza Sa'aduddin Jamal, Halaqah Aneuk Bangsa Bahas Sampah Hingga Labi-labi

Senin, 29 Juli 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Perwakilan Tim Halaqah Aneuk Bangsa mengadakan audiensi dengan ibu Iliza Sa'aduddin Jamal, anggota DPR-RI Komisi X dan Bakal Calon Walikota Banda Aceh, Minggu (28/7/2024) sore. [Foto: dok, HAB for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Minggu (28/7/2024) sore, perwakilan Tim Halaqah Aneuk Bangsa mengadakan audiensi dengan ibu Iliza Sa'aduddin Jamal, anggota DPR-RI Komisi X dan Bakal Calon Walikota Banda Aceh. 

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas isu-isu pembangunan dan memberikan kontribusi dalam upaya memajukan Kota Banda Aceh.

Ketua Umum Halaqah Aneuk Bangsa Teuku Alfin Aulia mewakili segenap Tim Haba Banda Aceh dengan penuh antusiasme menyampaikan beberapa catatan dan saran penting terkait pembangunan Banda Aceh. 

"Salah satu isu yang menjadi perhatian utama adalah masalah sampah yang semakin meningkat. Halaqah Aneuk Bangsa mengusulkan agar pemerintah dan semua pihak terkait dapat segera mengambil tindakan konkret untuk mengatasi masalah ini di Kota Banda Aceh," ucap Teuku Alfin.

Pihaknya pun menyoroti pentingnya program pengelolaan sampah yang efektif, termasuk dalam hal pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah. Dengan langkah ini, diharapkan Kota Banda Aceh dapat memiliki lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Selain itu, Halaqah Aneuk Bangsa juga membahas pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung moda transportasi tradisional yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Banda Aceh, seperti becak dan labi-labi. 

"Kami prihatin terhadap pergeseran pola transportasi akibat perkembangan teknologi dan kehadiran ojek dan taksi online. Namun, Tim Halaqah berpendapat bahwa moda transportasi tradisional ini memiliki nilai historis dan kultural yang tidak boleh dilupakan," ucapnya.

Halaqah Aneuk Bangsa mengusulkan agar pemerintah dapat menjaga dan memodernisasi moda transportasi tradisional ini melalui penerapan sistem aplikasi yang diperbarui. Dengan cara ini, moda transportasi tradisional dapat tetap eksis, bersaing dengan moda transportasi online, dan memberikan manfaat bagi masyarakat Banda Aceh.

Tim Halaqah berharap agar pemerintah dapat mempertimbangkan dan merespons dengan serius catatan dan saran yang telah mereka sampaikan. 

"Kami yakin dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, pembangunan Banda Aceh akan semakin maju dan berkembang," sebut Teuku Alfin.

Pihaknya pun berkomitmen untuk terus berpartisipasi dan berkontribusi dalam proses pembangunan ini, dengan harapan bahwa Kota Banda Aceh akan menjadi contoh kota yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan bagi kota-kota lain di Indonesia.

"Kota Banda Aceh harus menjadi role model bagi pengembangan kota yang ada di seluruh Aceh. Kota Banda Aceh harus menjadi standar kota impian yang layak huni bagi seluruh Masyarakat Aceh dimanapun mereka berada," pungkas Ketua Umum Halaqah Aneuk Bangsa Teuku Alfin Aulia . [*]

Keyword:


Editor :
Indri

Berita Terkait
    kip
    riset-JSI
    Komentar Anda