Bertambahnya 10 Kasus Covid, Ketua IKAL Aceh Nilai Landai Terhadap Masyarakat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Mulyana Syahriyal
Ketua Ikatan Alumni Lemhanas (IKAl) Provinsi Aceh Prof Syahrizal Abbas. (Foto: Mulyana Syahriyal | Dialeksis.com)
DIALEKSIS.COM, Banda Aceh - Pasca penambahan bertambah 10 kasus warga yang terkonfirmasi positif virus corona pada Rabu (17/6/2020) kemarin, Ketua Ikatan Alumni Lemhanas (IKAl) Provinsi Aceh Prof Syahrizal Abbas menilai kondisi ini disebabkan kelonggoran terhadap protokol kesehatan di tengah masyarakat.
ia menilai, pandemi Covid-19 ini sudah masuk pada edisi kedua dimana sebelumnya kebijakan pemerintah dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tetap patuh pada protokol kesehatan namun saat ini masuk pada edisi landai, dimana masyarakat sudah tidak mematuhi prokotol kesehatan.
"Saat ini masyarakat Aceh terkesan seolah-olah sudah bebas dari covid, sehingga disaat keluar makan dan minum tanpa mematuhi protokol kesehatan," sebutnya saat ditanyai oleh media Dialeksis.com, Kamis (18/7/2020).
ia berharap, agar pemerintah Aceh kembali melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat sehingga disaat melakukan aktivitas di luar rumah selalu mematuhi protokol kesehatan.
"Jadi saran kita agar masyarakat tetap manjaga protokol kesehatan, karena resikonya besar, bukan hanya kita sendiri tapi bisa membawa kepada anak, keluarga dan kepada tetangga," kata Prof Syahrizal Abbas.
Prof Syahrizal Abbas meminta, agar pemerintah kembali memperketat perbatasan dan melakukan ketegasan terhadap program-program yang terstruktur, sehingga tidak lagi terjadi seperti ini.
"Artinya kembali diperketat pembatasan, baik di Singkil, Subulussalam maupun Aceh Tamiang, karena dengan longgar kemarin menjadi kecolongan bagi kita," pungkas Prof Syahrizal. (MS)