kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Berorganisasi Demi Pacaran? Pikir-pikir Lagi deh!

Berorganisasi Demi Pacaran? Pikir-pikir Lagi deh!

Minggu, 31 Oktober 2021 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : akhyar

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Besar Zulhilmi. [Foto: Ist]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berorganisasi, tentu memiliki keunggulan tersendiri. Mulai dari memperjuangkan idealisme satu kelompok hingga solidaritas para kader.

Namun, kisah asmara sesama anggota terkadang ikut memudar banyak hal. Solidaritas para kader bisa renggang lantaran satu sama lain kadang saling berebutan menunjukkan madu kasih.

Muncul gejolak cinta memang sesuatu yang lumrah, karena memang tuhan yang mengilhamkan. Akan tetapi, geliat seperti itu terkadang bikin dilematis para kader untuk berorganisasi. 

Di sebuah organisasi yang memiliki tujuan idealisme yang diperjuangkan, tentu masalah asmara sesama anggota menjadi problematika tersendiri bagi kehidupan berorganisasi.

Kiat mengikis problematika asmara di tubuh organisasi, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh Besar Zulhilmi menjelaskan, sebenarnya para instruktur pengkaderan ketika ada pelamar baru yang mau bergabung di organisasi tertentu selalu ditanyai tujuan berorganisasi.

Cara seperti ini, jelas dia, agar di tengah perjalanan berorganisasi nanti, kisah asmaranya itu tidak menjadi penghambat untuk mengabaikan nilai-nilai berorganisasi. 

Zulhilmi menegaskan, jatuh cinta sesama kader boleh. Tapi prioritas berorganisasi harus dipertimbangkan karena organisasi merupakan miniatur pendewasaan.

“Saling jatuh cinta boleh-boleh saja. Namun harus mempertimbangkan prioritas organisasi. Karena di sinilah kita dididik, dari bagaimana cara memperjuangkan nilai-nilai kebenaran, kemanusiaan dan keagamaan,” ujar Zulhilmi kepada reporter Dialeksis.com, banda Aceh, Minggu (31/10/2021).

Cinta Seperti Apa yang Dibolehkan Organisasi?

Zulhilmi mengatakan, sekiranya sesama kader ada yang saling jatuh cinta, menikah langsung lebih baik daripada terjadi fitnah atau cekcok sesama kader karena masalah cinta-cintaan.

Sedangkan yang tidak boleh di organisasi, kata Hilmi, seperti pacaran ataupun menggoda mereka untuk bermesraan bagi yang bukan mahram. Terutama, lanjut dia, bagi organisasi yang afiliasinya berlandaskan Islam, pasti tegas terhadap ini dan anti pacaran.

“Saya khawatir, jika ini terus berlanjut maka organisasi hanya sebatas cari cowok atau cewek. Padahal tujuan berorganisasi supaya kita mampu memimpin, mengatur dan mengambil keputusan demi tercapainya tujuan organisasi yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. [Akh]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda