kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Berkunjung ke UIN Ar-Raniry, ANRI Bahas Kerja Sama Pelestarian Manuskrip

Berkunjung ke UIN Ar-Raniry, ANRI Bahas Kerja Sama Pelestarian Manuskrip

Kamis, 13 Juli 2023 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Humas Uinar

DIALEKSIS.COM | Aceh - Tim Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh yang disambut langsung oleh Rektor Prof Dr Mujiburrahman, MAg.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Tim Pengkajian Pengembangan dan Analisa Kebijakan Sistem Kearsipan Dinamis ANRI, Abd Haris M Ali, SH, MSi menyampakan bahwa tujuan kunjungannya tersebut, selain dalam rangka bersilaturrahim dengan pimpinan perguruan tinggi, juga untuk membahas program-program yang dapat dilakukan bersama di masa mendatang.

“Kami berharap, pertemuan ini dapat melahirkan berbagai program yang dapat dikolaborasi antara ANRI dengan kampus UIN Ar-Raniry Aceh ini, dan hasilnya dapat bermanfaat bagi generasi masa akan datang,” ujarnya, dikutip Kamis (13/7/2023).

Namun, Haris menyatakan bahwa hal utama kehadirannya bersama tim ke Aceh untuk melaksanakan kegiatan konsultasi kebijakan dalam rangka penyusunan kebijakan arsitektur SPBE bidang kearsipan.

"Saya dan tim juga ingin menimba ilmu ke kampus UIN Ar-Raniry, kami yakin banyak manuskrip yang perlu dirawat dengan baik di UIN Ar-Raniry dan Aceh secara umum," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Rektor UIN Ar-Raniry Prof Mujiburrahman menyambut baik atas kerja sama yang hasilnya nanti akan bermanfaat bagi generasi bangsa Indonesia di masa mendatang, sebab selama ini banyak arsip yang belum terurus secara baik di Aceh ini.

“Arsip ini tidak terlepas dari kisah dan ini sangat luar biasa, untuk itu perlu dilakukan secepatnya, sebab pelestarian di Indonesia tidak terurus dengan baik, bahkan banyak manuskrip tidak terurus,” ujarnya.

Prof Mujiburrahman menyebut, arsip di Aceh sudah banyak hancur, mungkin hanya tinggal sepertiga saja, sementara yang lainnya telah hilang, baik akibat konflik, tsunami, dan kondisi lainnya. Di Aceh, tidak ditemukan keraton, tapi hanya ada manuskrip seperti batu nisan dan karya ulama besar masa lalu yang menjadi bukti sejarah bagi generasi masa akan datang.

“Hari ini ribuan manuskrip Aceh telah pindah ke berbagai negara. UIN Ar-Raniry salah satu lembaga yang bertanggungjawab terhadap pelestarian manuskrip yang ada di Aceh, ke depan kami juga akan mendirikan pusat arsip UIN Ar Raniry,” pungkas Profesor Mujib. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda