Berikan Pelayanan Terbaik, Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja Mulai Dioperasikan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh resmi mengoperasikan pusat kendali bus Trans Koetaradja. Kehadiran ruang pusat kendali Trans Koetaradja itu berfungsi untuk memantau kinerja dan mengawasi seluruh pergerakan bus yang telah dilengkapi teknologi sistem monitor operasional jarak jauh.
"Pemanfaatan teknologi ini merupakan upaya kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat meresmikan Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja, di Terminal Tipe A Batoh, Selasa (24/12/2019).
Plt Gubernur mengatakan, dengan hadirnya fasilitas baru tersebut, keluhan dan permasalahan masyarakat saat memanfaatkan layanan transportasi Trans Koetaradja dapat ditangani dengan cepat. Dengan demikian, kata dia, penumpang akan merasa nyaman dan aman.
"Segala aktivitas dalam bus sekarang sudah bisa dipantau lewat pusat kendali ini, jadi orang yang melakukan tindak kriminal seperti copet, pelecehan seksual sudah bisa diawasi," kata Nova.
Nova mengatakan, inovasi baru itu hadir di Aceh berkat kerjasama semua pihak, mulai dari Pemerintah Aceh dan Pemko Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala dan juga pihak swasta. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi demi memajukan Aceh.
Nova mengatakan, keberadaan Trans Koetaradja merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengubah kebiasaan mobilisasi masyarakat. Bahkan, lanjut dia, Pemerintah Aceh juga merencanakan membangun transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) di Banda Aceh, demi menghadirkan transportasi yang cepat dan ramah lingkungan.
"Untuk itu, saya menghimbau masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar untuk mulai memanfaatkan fasilitas angkutan bus ini, dengan mengurangi penggunaan angkutan pribadi. Dengan demikian masyarakat dapat membantu kelancaran lalu lintas, mengurangi penggunan BBM, mengurangi pencemaran udara, dan tentu saja akan lebih hemat," tutur Nova.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Aceh, Junaidi, mengatakan, Trans Koetaradja yang telah beroperasi sejak 2017 itu telah melayani lebih dari empat juta penumpang.
Junaidi mengatakan, Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja merupakan tempat berbasis teknologi untuk meningkatkan pengawasan terhadap operasional Trans Koetaradja.
"Di samping itu, dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi, maka Pemerintah Aceh mengadakan 12 bus baru pada tahun 2019 dan akan beroperasi pada 2020," ujar Junaidi.
Selain itu, kata Junaidi, dalam rangka melakukan pembenahan pelayanan, pihaknya terus melakukan kerjasama dengn berbagai pihak, termasuk dengan pihak universitas.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, berterimakasih kepada Pemerintah Aceh khususnya Plt Gubernur yang terus mendukung pembangunan di Kota Banda Aceh.
"Dan hari ini juga kita rasakan peresmian pusat kendali bus trans koetaradja dan pengadaan 12 bus baru. Ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Kota Banda Aceh, tapi juga bagi seluruh masyarakat Aceh serta tamu wisatawan," kata Aminullah.
Aminullah mengatakan, keberadaan transportasi Trans Koetaradja merupakan komponen penting dalam menggenjot kemajuan pariwisata di Banda Aceh. Ia mengatakan, transportasi akan memudahkan wisatawan mengakses sejumlah objek wisata.
"Selain itu, keberadaan Trans Koetaradja juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi kondisi jalanan di Kota Banda Aceh yang semakin padat," kata Wali Kota.
Aminullah mengatakan, seiring adanya Trans Koetaradja, pemerintah Kota Banda Aceh juga akan berupaya menumbuhkan budaya masyarakat Banda Aceh yang senang memanfaatkan transportasi umum. Dengan demikian, ia yakin kemacetan di Banda Aceh akan berkurang.
12 Bus Trans Koetaradja Baru akan Mengitari Banda Aceh
Di samping peresmian Pusat Kendali Bus Trans Koetaradja, pada waktu yang sama Plt Gubernur Aceh juga meluncurkan 12 unit bus baru yang akan beroperasi di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Semua bus baru itu dilengkapi dengan teknologi sistem kendali terkini.
Plt Gubernur mengatakan, kehadiran teknologi itu menunjukkan komitmen Pemerintah Aceh untuk menerapkan teknologi informasi dalam setiap pelayanan publik, termasuk alat transportasi umum. Pihaknya, kata dia, akan menyesuaikan pembangunan dengan kemajuan era revolusi industri 4.0.
"Adapun ruang pusat kendali yang telah dibangun, dilengkapi dengan berbagai perangkat modern yang dirancang atas kerjasama Pemerintah Aceh, Unsyiah dan lembaga riset nasional lainnya. Dengan sistem kendali ini, operasional Trans Koetaradja akan lebih teratur, tepat waktu, efektif dan efisien," kata Nova.
Ikut hadir dalam acara peresmian itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Teuku Ahmad Dadek, Asisten Bidang Administrasi Umum Bukhari, Kepala Bappeda Aceh Helvizar Ibrahim, Staf Ahli Gubernur Mahyuzar, Kepala Biro Humas dan Protokol Muhammad Iswanto dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani. (rls)