Rabu, 23 April 2025
Beranda / Berita / Aceh / Berguru ke Malang, Aceh Tengah Kembangkan Pariwisata Dan Pertanian

Berguru ke Malang, Aceh Tengah Kembangkan Pariwisata Dan Pertanian

Rabu, 23 April 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

Bupati Malang  Drs. H. M. Husaini, M.M., dan Bupati Aceh Tengah, Drs, Haili Yoga, M.Si menjalin kerjasama demi pengembangan wisata dan pertanian.


DIALEKSIS.COM| Malang - Aceh Tengah dikenal dengan keindahan alam pegunungan Gayo dan hamparan kebun kopi Arabika, sementara Kabupaten Malang memiliki branding pariwisata “Kota Malang Makmur” dan pengelolaan sampah terintegrasi yang sudah menjadi model nasional.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, menjajaki kerja sama strategis bertujuan menggenjot sektor pariwisata dan pertanian di Kabupaten Aceh Tengah.

Dalam pertemuan awal di Pendopo Bupati Malang, rombongan Pemkab Aceh Tengah yang dipimpin oleh Bupati Drs. Haili Yoga, M.Si., Selasa (22/04/2025), menyampaikan keinginan untuk mempelajari pengelolaan destinasi wisata yang berorientasi pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengembangan desa wisata, dan pemasaran digital.

Pemda Aceh Tengah tertarik mempelajari sistem pengelolaan sampah terpadu milik Pemkab Malang. Mulai dari bank sampah, infopoint digital, hingga koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadikan kota ini terjaga kebersihannya.

Bupati Malang, Drs. H. M. Husaini, M.M., didampingi istri, kepada tim Aceh Tengah menjelakan detail tentang Kabupaten Apel ini. Jumlah penduduk di salah satu kabupaten Jawa Timur ini mencapai 2.654.448 jiwa menurut data BPS 2019, namun menurut data Dukcapil, jumlahnya sekitar 3 juta jiwa karena BPS berdasarkan hunian yang tinggal.

Luas daerahnya 3.473 ribu hektar, terdiri dari 378 desa, 12 kelurahan, dan 33 kecamatan. Luas lahan pertanian mencapai 43 ribu hektar, dengan hasil perkebunan tebu dan padi yang menghasilkan 408 ribu ton surplus tahun lalu.

“Komoditas lain seperti jeruk dan kopi sudah diekspor ke Eropa, Amerika, dan Jepang. Produksi susu mencapai sekitar 400 ribu liter per hari, dan PAD mencapai Rp. 1.035 triliun per tahun", terang Bupati yang melanjutkan periode ke dua kepemimpinannya.

"Inovasi lainnya termasuk alpukat organik dengan berat mencapai 2 kilogram perbuah, serta ekspor ikan nila dan lele ke Belanda dan Amerika", tambahnya.

Ia menjelaskan tempat wisata terkenal di Kabupaten Malang meliputi Gunung Bromo, Gunung Kawi, pantai-pantai, dan kerajinan batik, serta wisata buatan. Dalam hal pengelolaan sampah, produksi gas metan dari sampah dialirkan ke desa-desa sehingga tidak perlu menggunakan LPG.

"Dinas Lingkungan Hidup setempat juga membuka peluang studi banding terkait pengelolaan sampah yang tidak menimbulkan bau. Inovasi lainnya termasuk kolaborasi dengan TNI Kostrad terkait pemusnahan sampah, serta desa telah pemanfaatan TPS3R dan telah mengahasilkan PAdes", jelasnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Drs. Haili Yoga, M.Si menyampaikan bahwa masyarakat Aceh Tengah bertumpu pada perkebunan kopi, alpukat, dan Danau Laut Tawar yang menjadi ikon. Dari 23 kabupaten kota di Provinsi Aceh, Aceh Tengah menjadi tujuan wisata utama", ucapnya.

Bupati haili mengungkapkan rasa bahagia atas penyambutan yang luar biasa dari Pemkab Malang dan menyatakan keinginan untuk belajar dari objek wisatanya serta pengelolaan PAD agar tidak terjadi kebocoran.

"Pak bupati dan Pemkab Malang kami bahagia sekali dalam penyambutan yang luar biasa untuk Kabupaten Malang, kami akan belajar dari objek wisatanya dan PAD biar jangan bocor kedepan kolaborasi antara Pemkab Aceh Tengah dan Pemkab Malang menjadi sinergi dan persaudaraan yang kuat", ujarnya.

"Kami mengundang Bupati dan jajaran Pemkab Malang untuk berkunjung ke Aceh Tengah guna mempererat kolaborasi antarwilayah, bapak akan melihat Swiss nya Indonesia di Aceh Tengah", sebut Haili penuh harap.

Bupati Aceh Tengah, menerangkan bahwa penanganan sampah merupakn kunci keberlanjutan pariwisata di Aceh Tengah, yang selama ini kelimpahan sampah rawan merusak ekosistem dan citra destinasi pariwisata akan menjadi masalah kedepannya.

Pertemuan dilanjutkan dengan dialog dua arah antara jajaran Bappeda, dinas pertanian, dinas pariwisata dan lingkungan hidup kedua kabupaten, serta penyusunan draft lanjutan program studi banding dan pendampingan teknis.

Sebagai simbol komitmen, Bupati Haili Yoga menyerahkan cinderamata berupa plakat kepada Bupati Malang, Drs. H. M. Husaini, M.M., dan sebaliknya yang disambut hangat sebagai tanda persahabatan antardaerah.

Tidak hanya itu, Bupati Haili Yoga juga memberikan oleh‘oleh khas Aceh Tengah berupa kopi Arabika Gayo komoditas unggulan yang telah menembus pasar internasional berkat kualitas biji kopi dan cita rasa khas pegunungan.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Ketua TP-PKK Aceh Tengah, Risnawati, S.SIT, Plt. Kepala Bappeda Aceh Tengah, Jumadil Enka, SE, MM, Kepala Bagian Organisasi, Win Munawardi, S.STP, M.Si, Kabag Prokopim Setdakab Aceh Tengah, Rahmat Hidayat, S.STP, M.Si dan Tenaga Ahli, Muhajir.

Jalinan kerjasama antara Aceh Tengah dan Malang ini, aplikasinya dilapangan sangat diharapkan publik mampu diwujudkan, agar Aceh Tengah lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya.


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar