Beranda / Berita / Aceh / Bentuk Pengabdian HMI Mengajar ke Pedalaman Aceh Utara

Bentuk Pengabdian HMI Mengajar ke Pedalaman Aceh Utara

Sabtu, 30 Oktober 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Bentuk pengabdian HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara datang ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara]


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Dalam rangka pengabdian kepada Ummat, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara melakukan Kegiatan HMI mengajar ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara selama beberapa hari dari tanggal 21-24 Oktober 2021.

Ari Maulana selaku Kabid Pendidikan dan IPTEK HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara dalam keterangan Persnya, Jum'at (29/10/2021) menyebutkan ini merupakan bentuk ikhtiar HMI untuk mengabdi kepada Ummat dan Bangsa.

Bentuk pengabdian HMI Lhokseumawe-Aceh Utara datang ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara]

"Kami ingin memberikan warna baru di HMI, bagaimana HMI bisa ikut langsung membantu kesulitan dan permasalahan masyarakat kecil, HMI mengajar merupakan ikhtiar pengabdian HMI kepada Ummat dan bangsa, kegiatan kami laksanakan selama 4 hari dengan nginap disana, dimulai dari tanggal 21-24, dan alhamdulillah tanggal 25 kami sudah kembali ke Lhokseumawe," ucapnya.

Ari Maulana mengatakan, Kegiatan ini mendapatkan support dari berbagai kalangan. "Selain mengajar anak-anak di sana, kami juga ikut membantu masyarakat disana, seperti merenovasi PAUD tempat anak-anak belajar, berburu ke hutan dan banyak lagi lainnya," tuturnya.

Ari Maulana menjelaskan, didusun Sarahraja ada sekitar 36 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk semua kurang lebih sekitar 120 orang, di PAUD tersebut ada 10 orang anak TK, dan 2 orang anak SD, dengan 1 orang guru, dusun sarahraja merupakan daerah 3T, dengan keadaan paling pedalaman di Aceh Utara. "Jaringan internet atau HP hampir tidak mungkin ada disana, akses masyarakat juga cukup sulit, baik itu jalur darat maupun jalur sungai," jelasnya.

Muhammad Fadli selaku Ketua Umum HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara menambahkan, kita sangat miris dan sedih melihat keadaan disana, 76 Tahun Indonesia merdeka, namun masyarakat Sarahraja seperti masih hidup di zaman penjajahan.

Bentuk pengabdian HMI Lhokseumawe-Aceh Utara datang ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara]

"Jangan kan untuk bisa hedonisme, untuk kebutuhan dasarnya saja mereka hampir tidak ada, seperti dunia pendidikan, kesehatan, air bersih, akses jalan, itu semua masih sangat sulit disana, PAUD disana baru berdiri tahun 2021 dengan bantuan para relawan lain yang sudah pernah berkunjung kesana," jelas Fadli. 

Sebelumnya, Kata Fadli, anak-anak disana jika mau sekolah ke SD harus ke Aceh Timur kabupaten tetangga, dengan melewati sungai hampir 30 menit, dan perjalanan darat sekitar 40 menit harus dengan jalan kaki.

"Pada 2021 lah berdiri PAUD disana, dengan 1 orang Guru yang benar-benar mengabdi, karna ia memilih meninggalkan cita-citanya untuk masuk SMA, demi mengajar di dusun Sarahraja, bahkan Guru tersebut belum mendapatkan upah dari pemerintah, selama ini honoriumnya hanya dari sedekah Camat, Geuchik, Kadus atau para relawan yang berkunjung ke dusunnya," tambahnya. 

Bentuk pengabdian HMI Lhokseumawe-Aceh Utara datang ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara]

Fadli menambahkan, jika dia tidak mengajar sudah bisa dipastikan tidak ada Guru disana. Kemudian, jika ada masyarakat yang sakit juga cukup sulit disana, karna tidak ada perawat, puskesmas ada, namun tidak terpakai karna susah para perawat pulang pergi dengan akses jalan yang sangat ekstrim. 

"Untuk sampai ke dusun Sarahraja dari desa luboek pusaka harus melewati sungai dan jalan kaki yang menghabiskan waktu sekitar 2 jam lebih, kemudian, air bersih juga sulit disana, masyarakat mandi, minum, nyuci, buang air besar dan air kecil dan sebagainya dengan air sungai kecil yang tentunya sangat jauh dari higenis, masyarakat yang bercocok tanam juga kesulitan karna ada hama Gajah yang selalu mengganggu tanaman disana," Jelas Fadli lagi.

Bentuk pengabdian HMI Lhokseumawe-Aceh Utara datang ke dusun Sarahraja, desa Luboek Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. [Foto: HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara]

Fadli menambahkan, Kami melihat langsung bagaimana semangat anak-anak disana untuk bisa melanjutkan sekolahnya, untuk bisa mendapatkan pendidikan tidak mengeluh. 

"Meskipun sangat terbatas fasilitas untuk mereka mendapatkan pendidikan, kita berharap ini menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi, untuk dapat membantu masyarakat disana, apakah mekanismenya kemudian di delegasi kan Pemda untuk di selesai kan, atau kementrian langsung yang turun tangan, intinya negara harus hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sarahraja, mereka membutuhkan jembatan atau perbaikan jalan, mereka membutuhkan sekolah yang layak, mereka membutuhkan air bersih, mereka membutuhkan dokter, mereka membutuhkan pertolongan dari kita semua terutama Negara yang di amanatkan kepada pemerintah untuk memenuhi hak-hak konstitusional warganegara, kita berharap aspirasi ini di dengar oleh Presiden Jokowi," tutup Muhammad Fadli. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda