Beranda / Berita / Aceh / Benarkah Jerjak Besi Masjid Serambi di Mendale Untuk Mengamankan Ulama dari Tusukan Orang Gila?

Benarkah Jerjak Besi Masjid Serambi di Mendale Untuk Mengamankan Ulama dari Tusukan Orang Gila?

Minggu, 20 September 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

pembuat video tentang jerjak besi di Masjid Mendale, Kebayakan, Aceh Tengah. Vidoenya beredar dan viral

DIALEKSIS.COM| Takengon- Sebuah video beredar di medsos tentang kegunaan jerjak besi di mimbar Masjid Mendale, Kebayakan, Aceh Tengah. (masjid yang dibangun media Serambi Indonesia). Si pengugah video ini menyebutkan, jerjak besi ini untuk menghindari ulama dari tusukan orang gila.

Ketika imam atau khatib naik mimbar, maka jerjak itu ditutup. Ini upaya masyarakat Aceh di masjid untuk menghindari ulama dari pembunuhan atau tusukan orang gila. Sipenggunggah video ini mempraktekan bagaimana jerjak besi itu dibuka dan ditutup untuk mengaman imam atau khatib.

“Ini cara masyarakat Aceh dalam menjaga ulama atau khatib saat naik mimbar, termasuk imam. Menghindari dari tusukan orang gila. Menghindari ada orang gila bunuh ulama. Setelah khatib naik mimbar, jerjak besi ini ditutup,” sebut pengugah video yang sudah beredar di kalangan medsos.

Sipenggungah video mempraktekan jerjak besi ditutup ketika khatib sudah naik mimbar. Di dinding masjid Mendale ini terlihat waktu pengambilan video ini, jam 13.35 WIB.

Spontan video ini viral. Dialeksis.com yang mendapatkan kiriman video ini langsung turun ke Kampung Mendale, Kebayakan Aceh Tengah. Benarkah jerjak besi di masjid Kampung Mendale, pinggiran Danau Lut Tawar ini dibuat untuk mengamankan khatib, imam dari amukan orang gila? Dialeksis.com, selain meninjau lokasi masjid ini, juga meminta keterangan warga sekitar dan kepala kampung (reje) di sana.

“Duh mengapa yang membuat video tidak menanyakan duduk permasalahan yang sebenarnya, dia langsung mengunggahnya ke media sosial. Ini penafsiran yang membuat video dan penafsiranya keliru,” sebut salah seorang warga Mendale, kepada Dialeksis.com, Minggu (20/09/2020).

Reje (kepala kampung Mendale), M. Amin, ketika Dialeksis.com tunjukan video yang kini viral dimedia sosial, dia juga terkejut. “ Jerjak besi ini dibuat untuk mengamankan barang-barang berharga asset masjid,” sebut M. Amin.

“Tidak pernah ketika shalat jumat, ketika khatib naik mimbar, lantas jerjak ini ditutup demi mengamankan khatib. Ini tidak pernah terjadi di Masjid Mendale,” sebut M. Amin dalam keteranganya berbahasa Gayo dengan Dialeksis.com.

“Saya tidak tahu apa tujuan si pembuat video menyebutkan seperti itu. Ini penafsiranya sendiri. Saya setiap jumat shalat di masjid ini. Jerjak besi itu dibuat untuk mengamankan barang barang berharga masjid. Dan sejak ada jerjak ini barang berharga itu aman,” sebutnya.

Reje Kampung Mendale ini sangat menyayangkan si pembuat video yang tidak bertanya tentang kebenaran dari pembuatan jerjak ini, sehingga dia membuat pernyataan menurut penafsiran sendiri.

M.Amin, Reje Mendale, ketika memberikan keterangan kepada Dialeksis.com, Minggu (20/09/2020) soal jerjak besi Masjid yang dibangun media Serambi.


“Saya juga tidak tahu siapa yang membuatnya. Karena masjid ini terbuka untuk umum, siapapun dipersilakan untuk beribadah di sini,” sebut Reje M. Amin.

Karena masjid ini dikawasan lintasan jalan Takengon- Bintang, Blang Kejeren, dan letaknya dipinggiran Danau Lut Tawar, otomatis masjid ini ramai dikunjungi. Salah seorang warga yang datang dari pesisir Aceh, membuat video tentang jerjak masjid ini dan menjadi viral.

Ternyata apa yang diunggahnya, tidak benar. Karena pembuatan jerjak masjid ini untuk mengamankan barang inventaris masjid dan bukan dibuat khusus untuk pengamanan khatib naik ke mimbar, menghindari tusukan dari orang gila. (baga)


Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda