Begini Kronologi dan Dampak Kebocoran Gas Beracun PT Medco di Aceh Timur
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Samsul bahri, masyarakat Gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Aceh Timur - Sejumlah warga di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Kuta Alam, Aceh Timur, mengalami keracunan akibat gas beracunyang dikeluarkan dari pencucian sumur gas milik PT Medco E&P Malaka, yang berada di Gampong Alue Siwah Kecamatan Indra Makmu, Jumat (9/4/2021).
Berdasarkan informasi dari warga setempat, kronologi penyebaran gas beracun ini disebabkan karena pembakaran gas beracun itu tidak habis terbakar.
“Pengapiannya untuk pembakaran kecil, sedangkan gas beracun yang dikeluarkan sangat besar. Dengan pembakaran kecil, makanya gas beracun itu tidak terbakar habis,” ujar Samsul Bahri, salah satu warga di Kecamatan Indra Makmu saat dihubungi Dialeksis.com, Jumat (9/4/2021).
Samsul menceritakan, pengeboran untuk pencucian sumur gas yang dilakukan oleh PT Medco di malam hari sebelum peristiwa gas beracun menyebar ke warga siang harinya.
Awalnya, kata Samsul, sekitar jam 5 subuh, para warga sudah mencium aroma bau busuk yang menyengat. Samsul mengatakan, bau busuk yang tercium seperti bau ban karet yang dibakar.
Masyarakat sekitar pada saat itu, kata Samsul, tidak mengetahui akan dampak yang akan dihadapinya nanti. Baru setelah ada yang tumbang, para warga beramai-ramai mendesak pihak PT Medco untuk mematikan operasional gas paksa.
Sekitar jam 9 pagi para warga sudah mengungsi semua, sedangkan di saat jam 11 siang, kata Samsul, sudah ada 8 warga yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum setempat akibat gas beracun tersebut, dan korban yang tumbang pun terus bertambah dengan seiring waktu
Adapun dampak yang diakibatkan oleh gas beracun ini, kata Samsul, masyarakat jadi keracunan.
“Ada yang batuk berdarah, ada yang pingsan, ada yang pening, ada juga sesak nafas,” jelas Samsul.
Berdasarkan penjelasan Samsul, tidak ada korban meninggal akibat peristiwa ini.
Selain itu, Samsul mengatakan, perkara yang menimpa desa itu sudah ada pernyataan sikap dari perusahaan. Lebih lanjut, Samsul menceritakan, Humas dari perusahaan mengatakan permasalahan ini akan dilanjutkan ke manajemen.
Samsul juga mengatakan, sekitar jam 12 siang, pihak perusahaan baru mengirim tim medis.
“Untuk tindakan selanjutnya, nanti akan dikabari lagi katanya. Sebenarnya mereka lambat dalam merespons hal tersebut. Cukup sangat lambat,” tegas Samsul.
Sementara itu, kontribusi dari Pemkab setempat, kata Samsul, yaitu mengirim unit armada penanggulangan bencana daerah untuk diungsikan ke daerah lain. (AKH)