Beranda / Berita / Aceh / Beasiswa Turki Dibuka, Ketua PPI Sampaikan Tips Lolosnya

Beasiswa Turki Dibuka, Ketua PPI Sampaikan Tips Lolosnya

Rabu, 22 Januari 2020 18:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua PPI Turki, Darlis Aziz. Foto: IST/Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Beasiswa Turki atau Turkiye Scholarships untuk S1, S2 dan S3 sudah dibuka sejak 15 Januari hingga 20 Februari 2020 mendatang. 

Beasiswa penuh program Pemerintah Turki ini mencakup tunjangan per bulan (Rp 1,6 - 3,2 juta), tunjangan tempat tinggal, asuransi kesehatan, biaya perjalanan Turki-Indonesia, biaya kursus bahasa Turki selama setahun serta berbagai bimbingan dan pelatihan untuk menunjang karir para penerima beasiswa nantinya.

Mengenai tips lolos, Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), Darlis Aziz saat diwawancara Dialeksis.com, Rabu (22/1/2020) mengatakan, yang terpenting dan harus dimiliki para calon pendaftar adalah niat yang kuat dan memperbanyak bacaan tentang beasiswa tersebut.

"Banyak membaca berbagai literatur tentang beasiswa ini, di internet sudah cukup lengkap," kata mahasiswa asal Aceh sekaligus Ketua PPI Turki itu.

"Namun ada yang lebih penting, yaitu perkuat niat. Jika niat sudah kuat, maka segala kemudahan akan dibukakan," tambahnya.

Punya pengalaman langsung lolos di pendaftaran pertama, Darlis mengaku aktivitas sosial berupa organisasi saat di kampus (S1) dulu sangat berpengaruh. 

"Kemudian kita harus paham betul bahwa beasiswa ini merupakan bentuk kebijakan politik luar negeri Pemerintah Turki. Mereka ingin kita jadi duta negara mereka saat pulang ke Indonesia nantinya, untuk itu di esai harus dikuatkan hal-hal yang seperti ini," jelas Darlis. 

Kebijakan politik dimaksud adalah kebijakan diplomasi antara Indonesia dan Turki. Dalam esai, calon penerima beasiswa harus punya itikad saat pulang ke Indonesia nanti mampu memperkenalkan Turki secara komprehensif. 

Ketua PPI Turki itu juga menjelaskan kalau Turki merupakan salah satu negara dengan pengalaman pendidikan terbaik, karena letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Eropa dan Timur Tengah.

"Selain bertemu dengan mahasiswa dan dosen dari Eropa, Timur Tengah bahkan Amerika, kita juga akan berhadapan dengan kondisi sosial dari kedua benua yang berbeda itu," ungkap Darlis yang juga mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di Hacettepe University itu.

"Kemudian di Turki ini, pelajar dan mahasiswa merupakan makhluk yang diistimewakan. Termasuk makanan, transportasi dan lain-lain, mahasiswa dapat diskon khusus di sini," tambahnya.

Ia juga menyarankan agar calon penerima beasiswa Turki ini memilih jurusan yang linier dengan jurusan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari dominasi para penerima beasiswa di sana yang kebanyakan mengambil jurusan linier.

"Kalau bicara soal uang saku, cukuplah bahkan lebih dari cukup kalau bisa hemat," ungkap Darlis. 

"Kemudian saat sudah sampai di sini, banyak-banyaklah berteman dengan pribumi. Supaya wawasan lebih luas dan punya nilai lebih saat pulang ke Indonesia nantinya," tambahnya.

Saat ditanya soal kesulitan, Darlis berujar belajar bahasa Turki merupakan sesuatu yang sulit. Namun hal ini dapat dilewati lebih mudah bila bekerja keras dan banyak berteman dengan penduduk setempat.

"Bisa kerja paruh waktu juga di sini. Kuliah sambil kerja diizinkan, tetapi kebanyakan lowongan kerja di kota Istanbul," jelasnya.

"Dan yang terpenting sebenarnya, sebelum mendaftar beasiswa ini, harus banyak mencari dan menggali informasi dari manapun. Harus proaktif. Perbanyak membaca, kurangi mengeluh dan bertanya, insya Allah sukses," tutupnya. 

Pendaftaran dan info lebih lanjut soal beasiswa Turkey Scholarships dapat dilihat di Turkiyeburslari.gov.tr yang merupakan situs resmi beasiswa tersebut. (sm)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda