DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemasangan stiker BBM bersubsidi yang tengah gencarnya dilakukan pemerintah Aceh, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Bardan Sahidi mengatakan, subsidi BBM itu diberikan kepada rakyat miskin, pengguna angkutan umum dan para nelayan.

"Subsidi BBM itu bagi rakyat miskin, pengguna angkutan umum dan kapal ikan bagi nelayan. Memastikan BBM bersubsidi bagi rakyat Aceh terpenuhi dan sesuai kuota," kata Bardan saat dikonfirmasi dialeksis.com, Rabu (2/9/2020).

Menurut Bardan, jangan hanya karena pemasangan stiker, kuota subsidi BBM di Aceh berkurang. Ia menginginkan, kuota subsidi BBM di Aceh itu terpenuhi dan yang mendapatkan adalah masyarakat yang berhak.

"Masyarakat yang berhak itu ialah masyarakat yang kurang mampu," ujarnya.

Menurutnya, masalah subsidi stiker BBM ini sama halnya seperti subsidi gas elpiji. Karena menurutnya saat ini sangat mudah melabeling jika yang menjual itu adalah masyarakat miskin.

"Dari bahasanyakan agak provokatif ya. Premium bersubsidi untuk masyarakat kurang mampu. Bukan yang pura-pura tidak mampu atau subsidi solar untuk masyarakat miskin, bukan yang pura-pura miskin," jelasnya.

Lanjut Bardan, dirinya akan mengevaluasi dalam tiga bulan kedepan dan melihat apa pemasangan stiker subsidi BBM ini efektif atau tidak.

"Subsidi itu dibagi ke dalam beberapa jenis minyak tanah yang volumenya sebesar 480-500 ribu KL, dan subsidi minyak solar sebesar 15,3-15,80 juta KL. Kemudian, untuk subsidi solar ada perubahan dari tahun ini, yang awalnya subsidi diberikan Rp 1.000 per liter, dikurangi jadi Rp 500 per liter. Selanjutnya, untuk volume subsidi elpiji 3 kg ditetapkan sebesar 7,5-7,8 juta metrik ton,"(IDW)