Beranda / Berita / Aceh / Bank Indonesia Lhokseumawe Ingatkan Masyarakat Waspada QRIS Palsu Jelang Ramadhan

Bank Indonesia Lhokseumawe Ingatkan Masyarakat Waspada QRIS Palsu Jelang Ramadhan

Sabtu, 22 Februari 2025 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Rizkita Gita

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Prabu Dewanto. Foto: for Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Seiring dengan semakin populernya pembayaran non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia, muncul pula potensi penyalahgunaan sistem ini oleh oknum tak bertanggung jawab. Modus penipuan melalui QRIS palsu pun mulai marak, merugikan baik konsumen maupun merchant yang terlibat. 

Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan jeli saat melakukan transaksi menggunakan QRIS, terutama menjelang bulan Ramadhan. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Prabu Dewanto, menegaskan bahwa meskipun belum ada laporan kasus QRIS palsu di wilayah kerja BI Lhokseumawe, masyarakat tetap perlu waspada.

"Sejauh ini, kami memastikan bahwa QRIS yang digunakan di wilayah kami sesuai dengan standar dan aman untuk transaksi. Namun, kami tetap mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap potensi penipuan," ujar Prabu Dewanto, Sabtu (22/2/2025).

Prabu Dewanto menjelaskan, salah satu indikasi QRIS palsu adalah saat seseorang bertransaksi untuk sedekah atau amal di masjid, namun setelah pengecekan, dana tersebut ternyata tidak sampai ke tujuan yang dimaksud. Hal ini mengingatkan pentingnya bagi masyarakat untuk teliti dan memastikan transaksi yang dilakukan benar-benar sesuai.

Selain itu, Prabu Dewanto juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama menjelang musim-musim tertentu seperti Ramadhan dan Lebaran. 

"Kami terus memberikan sosialisasi agar masyarakat dapat membedakan uang asli dan palsu. Kami berharap masyarakat tetap waspada agar tidak terjebak dalam penipuan," tandasnya.

Dengan meningkatnya kesadaran dan kehati-hatian, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari berbagai modus penipuan, terutama di tengah tren pembayaran digital yang semakin berkembang.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI