kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bank Indonesia Dukung Pengembangan Komoditi di Aceh

Bank Indonesia Dukung Pengembangan Komoditi di Aceh

Rabu, 19 Februari 2020 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya

Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis, pada forum diskusi pengembangan komoditi di Aceh, di Auditorium Bank Indonesia, Rabu (19/2/2020). [Foto : Indra Wijaya/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mengingat banyaknya komoditas unggulan yang bernilai jual tinggi, Bank Indonesia (BI) dukung pengembangan usaha hulu-hilir komoditi unggulan yang ada di Aceh.

Hal tersebut disampaikan pada forum diskusi terkait strategi pengembangan usaha dari hulu - hilir komoditi unggulan Aceh untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan perbaikan Aceh.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis, mengatakan komoditas unggulan di Aceh dari hulu ke hilir harus dikembangkan dan terintegrasi.

"Misalnya komiditas pertanian seperti tanaman Nilam. Ini harus dikembangkan. Mereka mengetahui komoditasnya seperti apa, dan juga mereka mengetahui harga jual berapa," kata Arifin saat ditemui usai diskusi di Kantor Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rabu (19/2/2020).

Ia memaparkan, bahwa selama ini para petani langsung mengumpulkan hasil taninya kepada pengepul. Sehingga pengepul yang menentukan harga. Melalui pengembangan ini, ia mengatakan para petani Nilam dibimbing langsung dan juga memiliki akses ke Perbankan untuk mendapatkan bimbingan.

"Instansi Pemerintah, melalui Dinas Pertanian dan Universitas misalnya, untuk mendapatkan pendampingan," jelasnya.

Kemudian lanjutnya, disisi Hilir ada off taker atau pembeli langsung hasil tani mereka.

Ia juga menghimbau, untuk instansi-instansi terkait untuk fokus di bidang agar masing-masing, dan saling bersinergi satu sama lain.

"Misalnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat, ada usaha di Gampong, mereka bimbing untuk berusah berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dan juga instansi lain untuk pembiayaan," himbaunya. (IDW)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda