Bank Aceh Syariah Salurkan Pembiayaan UMKM, Kadin Aceh: Ini Terobosan Baru
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Wakil Ketua Umum Koperasi, UMKM, Kewirausahaan Kadin Aceh, Zuhaimi Agam, SE (Foto: for Dialeksis]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Aceh Syariah (BAS) kini mengeluarkan kebijakan mendorong aktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui skema pembiayaan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan akselerasi aktivitas perekonomian sekaligus dalam rangka mencegah masyarakat dari jeratan pinjaman online.
Penyaluran biaya UMKM di Aceh dinilai jadi langkah positif dalam memperkuat dan mendorong pertumbuhan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Koperasi, UMKM, Kewirausahaan Kadin Aceh, Zuhaimi Agam, SE mengatakan, kebijakan tersebut merupakan sebuah terobosan baru dari Direktur BAS Muhammad Syah.
“Kami dari Kadin Aceh sangat berterima kasih sekali, ini salah satu langkah BAS yang membantu UMKM di Aceh,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Kamis (13/7/2023).
Berdasarkan pengalaman yang lalu, kata Agam, UMKM sulit untuk mendapat pembiayaan dari BAS, mereka lebih cenderung memberikan pembiayaan kepada PNS dan BUMN.
Untuk itu, kata dia, Kadin menyambut baik gagasan ini, karena kehadiran BAS dengan gaya baru dan direktur baru tentunya ada pula harapan baru.
Agam mengungkapkan, kebanyakan UMKM di Aceh belum sehat, maka dalam kesempatan itu pemerintah kabupaten kota maupun provinsi perlu membangun dan mendorong UMKM ini harus hidup.
Hal penting juga, kata Agam, perlu pemahaman antara pemerintah dengan Kadin itu sendiri harus bersinergi. Kalau sudah bersinergi beberapa UMKM di kabupaten kota itu punya potensi untuk melakukan aktivitas dan dapat diberdayakan.
Selanjutnya, sambung Agam, jika mau diberdayakan UMKM juga harus tuntas, jangan sekedar kasih pembiayaan dan modal setelah itu tidak pernah didampingi lagi, hal itu akan jadi masalah.
“Contoh, dinas koperasi dan UMKM itu setiap tahun memberikan pelatihan, bimbingan kepada UMKM dan koperasi, tapi di lapangan tidak tumbuh karena tidak dibangun kesinambungannya,” jelasnya.
Dalam penyaluran pembiayaan ini, kata Agam, pihak Kadin juga dilibatkan dalam semacam rekomendasi, UMKM dan Kadin itu punya emosional jadi seketika nanti ada yang bermasalah, tentunya BAS berkoordinasi dengan Kadin untuk selesaikan masalah itu.
“Kita harap bagi yang menerima pembiayaan itu tidak ada kendala. Kuncinya bagaimana Kadin dan BAS itu bisa berkolaborasi dan bersinergi sehingga mampu mewujudkan UMKM yang mandiri dan berhasil di Aceh,” pungkasnya. (Nor)