Beranda / Berita / Aceh / Bank Aceh Syariah Latih 110 Petani Tiram

Bank Aceh Syariah Latih 110 Petani Tiram

Jum`at, 13 Maret 2020 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 110 petani tiram dibekali cara budidaya tiram secara modern agar bisa meningkatkan produksi. PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional menggelar pelatihan budidaya Tiram dan Digital Marketing khusus untuk petani tiram yang berlangsung di Hotel Hanifi, Banda Aceh, 9-10 Maret 2020.

Direktur Bisnis PT Bank Aceh Syariah, Bob Rinaldi mengatakan, kegiatan itu salah satu upaya Bank Aceh bekerja sama dengan Arya Trikarya Optima untuk meningkatan kapasitas masyarakat yang berada di kawasan pesisir.

"110 petani tiram yang mendapat pelatihan itu didominasi petani tiram Tibang dan Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala. Bank Aceh fokus pada pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing daerah," ujar Bob.

Selain itu, di sepanjang 2019, Bank Aceh Syariah sudah memberikan pelatihan kepada 3.000 pelaku usaha yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Sementara itu, Pemimpin PT Bank Aceh Syariah, Fadhil Ilyas, mengatakan sebanyak 110 petani tiram diedukasi tentang budidaya menggunakan keramba dari pipa paralon dengan media ban bekas.

Peserta juga diberikan pengetahuan media digital, sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 

"Pelatihan budidaya tiram dengan pendekatan pemasaran secara digital dapat melahirkan pengusaha yang adaptif terhadap perkembangan zaman," katanya.

Pada pelatihan itu, peserta juga diajak mengunjungi lokasi budidaya tiram di Alue Naga dan Tibang. Di samping itu turut diserahkan bantuan peralatan kerja secara simbolis kepada petani tiram oleh Direktur Bisnis PT Bank Aceh Syariah, Bob Rinaldi.

Di sisi lain, praktisi budidaya tiram sekaligus Ketua Kelompok Petani Tiram Alue Naga dan Tibang, Syardani M Syarif yang akrab disapa Teungku Jamaica mengatakan, sebagai sumber daya laut yang potensial, komoditas tiram selama ini belum dibudidayakan dan dipasarkan secara optimal.

Padahal, pesisir wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar menyimpan potensi yang besar bagi budidaya hewan laut yang kaya manfaat itu. "Proses pengambilan tiram masih dilakukan manual, dan penjualannya secara langsung tanpa memberikan nilai tambah," ujarnya.

Ia mengatakan, produksi tiram saat ini di Banda Aceh baru mencapai berat bersih 50-100 kg. Sedangkan permintaan tiram sangat tinggi, terutama dari luar kota dan luar negeri. (ZU)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda