Senin, 24 November 2025
Beranda / Berita / Aceh / Banjir Meluas di Aceh Utara, Pemerintah Tingkatkan Status Kesiapsiagaan

Banjir Meluas di Aceh Utara, Pemerintah Tingkatkan Status Kesiapsiagaan

Senin, 24 November 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rumah warga di Aceh Utara yang terendam banjir. Foto: Pemkab Aceh Utara 


DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Pemerintah Kabupaten Aceh Utara meningkatkan status kesiapsiagaan bencana menyusul meluasnya banjir yang merendam sejumlah kecamatan sejak Minggu (23/11/2025). 

Intensitas hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir menyebabkan debit empat sungai utama diantaranya Krueng Jambo Aye, Krueng Keureuto, Krueng Pase, dan Krueng Mane meningkat signifikan hingga meluap ke kawasan permukiman.

Juru Bicara Bupati Aceh Utara, Tgk Muntasir Ramli, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan warga. Ia mengatakan, Bupati Aceh Utara telah menginstruksikan seluruh perangkat gampong, camat, dan BPBD untuk meningkatkan pengawasan serta mempercepat penanganan darurat.

“Bupati menekankan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. Aparat di lapangan diminta memperkuat koordinasi, memastikan proses evakuasi berjalan tertib, serta mempercepat distribusi bantuan logistik,” ujar Tgk Muntasir Ramli di Lhoksukon, Minggu Sore.

Menurutnya, pemerintah terus memantau perkembangan banjir, mengingat intensitas hujan diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa hari mendatang.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Aceh Utara mencatat banjir telah merendam puluhan gampong di sejumlah kecamatan. Wilayah dengan pendataan dampak terbanyak berada di Kecamatan Baktiya dan Seunuddon.

Di Kecamatan Tanah Jambo Aye, banjir melanda antara lain Gampong Teupin Bayu, Cempedak, Samakurok, Matang Drien, Meunasah Geudong, dan Teupin Gajah.

Di Kecamatan Seunuddon, air menggenangi Gampong Matang Jeulikat, Matang Anoe, Alue Baroh, Blang Pha, Matang Lada, Mane Kawan, Matang Panyang, Ulee Rubek Timu, Matang Puntong, Lhok Puuk, Blang Tu, hingga Tanjong Pinang. Tambak dan sawah di beberapa titik turut dilaporkan ikut terendam.

Di Kecamatan Baktiya, genangan terjadi di lebih dari 20 gampong termasuk Matang Cut, Matang Kumbang, Cot Mane, Mendang Ara, Pante Breuh, Matang Kareung, Alue Dama, Glumpang Samlakoe, dan Krueng Lingka Barat. Enam rumah dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat arus air.

Sementara itu, kawasan Langkahan mencatat abrasi yang menyebabkan satu unit rumah amblas ke sungai di Dusun Pante Sejahtera, Gampong Pante Gaki Bale.

Di Syamtalira Aron, BPBD menyoroti kondisi tanggul Krueng Pase yang terkikis dan berpotensi jebol jika debit air meningkat.

BPBD melaporkan tinggi air di permukiman warga berkisar 30“50 sentimeter, dan hingga Sabtu malam, belum tampak tanda-tanda penurunan.

Kecamatan Seunuddon menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak. Dari laporan terakhir, 125 kepala keluarga atau lebih dari 700 jiwa mengungsi ke bale dusun di kawasan Keude.

Di Kecamatan Baktiya, puluhan keluarga mengungsi ke rumah kerabat dan fasilitas umum. Gampong seperti Matang Kareung, Alue Dama, Tanjong Glumpang, hingga Alue Serdang mencatat jumlah pengungsi yang cukup signifikan.

Beberapa warga memilih bertahan di rumah masing-masing dengan pertimbangan keamanan dan kondisi keluarga, namun BPBD tetap menyiagakan tim untuk evakuasi sewaktu-waktu.

Menurut Tgk Muntasir Ramli, Bupati Aceh Utara telah memerintahkan percepatan penanganan banjir, terutama pada aspek pembukaan alur pembuangan air yang tersumbat serta distribusi logistik masa panik seperti makanan siap saji, air bersih, dan kebutuhan bayi.

“Tim gabungan BPBD, Satpol PP dan WH, Dinas Sosial, serta perangkat kecamatan telah disebar ke titik-titik rawan untuk memastikan penanganan berjalan efektif. Pemerintah juga menyiapkan dukungan alat berat jika diperlukan untuk mengatasi penyumbatan aliran air,” ujarnya.

Selain itu, BPBD meningkatkan frekuensi patroli, terutama pada daerah dekat tanggul dan kawasan rawan abrasi.

Stasiun Meteorologi Malikussaleh melalui laporan cuaca terkini menyebutkan bahwa kondisi atmosfer di wilayah utara Aceh masih dipengaruhi awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kelembapan udara mencapai 98 persen dengan tiupan angin dari arah barat.

Pemerintah daerah meminta warga waspadai banjir susulan serta segera melapor kepada aparat jika terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba.

Tgk Muntasir Ramli menutup keterangannya dengan meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik. Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara terus bekerja dan memberikan laporan perkembangan secara berkala.

Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., MM, yang akrab disapa Ayah Wa, turut hadir langsung ke lokasi terdampak untuk memastikan keselamatan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama seluruh unsur terkait terus bekerja maksimal dalam penanganan bencana.

“Kami mengajak masyarakat untuk mengikuti arahan aparat gampong dan petugas BPBD, terutama bagi warga yang tinggal di dekat aliran sungai agar tetap waspada dan siap melakukan evakuasi apabila diperlukan,” ujar Muntasir Ramli.

Ia menegaskan bahwa informasi resmi akan disampaikan melalui saluran pemerintah untuk menghindari penyebaran kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.[]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI