Beranda / Berita / Aceh / Banjir Landa Aceh Tamiang, Warga Mengungsi

Banjir Landa Aceh Tamiang, Warga Mengungsi

Minggu, 19 Januari 2025 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kondisi abrasi sungai di Gampong Seruway, Aceh Tamiang. [Foto: BPBD Atam]


DIALEKSIS.COM | Kuala Simpang - Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Tamiang sejak sepekan ini menyebabkan banjir besar serta abrasi tebing sungai di sejumlah kecamatan.

Air sungai meluap, merendam ratusan rumah dengan ketinggian mencapai 120 sentimeter, sehingga sejumlah warga terpaksa mengungsi akibat bencana ini.

"Tebing sungai di Gampong (Desa) Seruway terkikis, memicu kekhawatiran akan kerusakan lebih lanjut,” ungkap Staf Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Haslinda Juwita, dalam keterangan persnya, Ahad (19/1/2025).

Haslinda menyebutkan, wilayah terdampak banjir meliputi beberapa gampong di Kecamatan Karang Baru, Kota Kuala Simpang dan Rantau.

Di Gampong Sukajadi, Kecamatan Karang Baru, sebanyak 353 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan 35 KK harus mengungsi ke rumah kerabat. Sementara itu, di Gampong Kota Kuala Simpang, sebanyak 50 KK terdampak meski sebagian besar warga memilih bertahan di rumah.

Lanjut dia menjelaskan, meski tidak ada korban jiwa, namun menurut Haslinda, abrasi yang terjadi di Gampong Seruway menjadi perhatian serius. Warga khawatir kerusakan ini dapat meluas dan mengancam permukiman mereka.

Sementara itu, Kabid Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, Bambang Supriyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanggulangan.

"Kami bergerak cepat berkoordinasi dengan pihak desa untuk mendata dampak banjir dan menimbun tebing sungai secara manual menggunakan karung berisi tanah," ujar Bambang.

Menurut Bambang, kondisi air di beberapa wilayah seperti Kecamatan Bandar Pusaka, Gampong Menanggini dan Simpang IV Karang Baru mulai surut.

Namun, warga di Gampong Sukajadi yang terdampak banjir masih mengungsi, sementara di Kota Kuala Simpang sebagian warga bertahan di rumah masing-masing. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI