Banjir Bandang Landa Aceh Selatan, Jalan Negara Aceh-Sumatera Terputus
Font: Ukuran: - +
Reporter : Baga
Foto banjir di Aceh Selatan (dok Ditlantas Polda Aceh)
DIALEKSIS.COM | Aceh Selatan - Hujan yang mengurus Aceh selama beberapa hari ini telah mengakibatkan sejumlah kabupaten kota dilanda banjir, ada banjir meluapnya sungai, karena tidak mampu menampung debit air, namun ada juga banjir yang melanda pemukiman.
Kali ini banjir bandang melanda Aceh Selatan yang mengakibat sejumlah fasiltas rusak, termasuk putusnya hubungan ruas jalan Aceh- Sumatera. Puluhan rumah rusak berat, ratusan warga terpaksa mengungsi.
Banjir bandang yang menerjang kawasan Ladang Rimba, menurut kepala BPBD Aceh Selatan, dalam penjelasanya kepada media, Rabu (22/11/2023) telah menyebabkan ruas jalan negara Aceh – Sumatera, terputus, tidak dapat dilalui, baik roda dua maupun empat, karena badan jalan tertutup material banjir seperti batang kayu dan lumpur.
Puluhan rumah mengalami kerusakan, pihak BPBD mencatat 256 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"BPBD sudah mendirikan tenda pengungsian di Kompi Brimob di Ie Jeureneh, Kecamatan Trumon. Tim BPDB juga sudah menyalurkan logistik untuk kebutuhan warga yang mengungsi," kata Zainal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan Zainal di Aceh Selatan, Rabu (22/11/2023) mengatakan, banjir terjadi sejak Senin malam (20/11/2023) juga menyebabkan puluhan rumah dan fasilitas publik rusak berat.
"Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bandang, Ladang Rimba, mencapai 256 orang. Mereka dari dua desa yakni Gampong Lhok Raya dan Gampong Cot Bayu. Mereka mengungsi di Kompi Brimob, rumah tetangga, serta tempat-tempat yang tidak terendam banjir," kata Zainal.
Dijelaskan, pengungsi di Kompi Brimob Ie Jeureneh sebanyak 140 orang, terdiri 41 laki-laki, 41 perempuan, 46 anak, sembilan lanjut usia dari 39 kepala keluarga. Pengungsi di Shelter Lhok Raya sebanyak enam orang, terdiri dua laki-laki dan empat perempuan dari dua keluarga. Serta warga mengungsi di rumah tetangga sebanyak 110 orang dari 30 keluarga.