Banjir Aceh Utara, Ratusan Warga Masih Mengungsi
Font: Ukuran: - +
Reporter : Rizkita Gita
Dapur umum untuk warga yang mengungsi. Foto: dok warga
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Bencana banjir yang melanda 18 Desa di Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, sejak 4 Oktober 2024 hingga hari ini, membuat terpaksa mengungsi. Ketingian air mencapai 50 senti meter.
Meski beberapa titik sudah berangsur surut, namun warga masih bertahan di pengungsian seperti meunasah atau balai desa masing- masing. Hingga kini, belum ada data pasti jumlah pengungsian dari BPBD karena masih proses pendataan.
Tokoh Pemuda Desa Hagu, Suaimi, menagatakan genangan air di badan jalan di desa itu sudah mulai surut namun ketinggian air di permukiman warga berkisaran 30 sampai 60 sentimeter. Artinya warga masih bertahan dipengungsian kerana tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya.
“Sebagian pengingsi telah kembali ke rumah mereka untuk mulai membersihkan sisa-sisa banjir, namun beberapa lainnya memilih tetap bertahan di Meunasah karena kondisi belum sepenuhnya aman,” kata Suaimi kepada Dialeksis.com Sabtu (5/10/2024).
Suaimi menambah, selain merendam permukiman warga, air banjir juga menggenangi persawahan warga. Akibatnya bibit padi yang sudah ditanam terancam mati.
“Petani merugi bibit baru kami tanam, sebagian bibit malah dibawa arus banjir. Jika seperti ini kondisinya kami terpakas harus mengeluarkan modal lagi,” keluhnya.
Seperti diketahui, Sebanyak 18 Desa terendam banjir diantaranya Desa Leubok Pirak, Pante Pirak, Ceubrek Pirak, Beuringen Pirak, Meunye Pirak, Tanjong Haji, Lawang, Alue Tho, Hagu, Alue Entok, Tumpok Barat,Teungeh Seuleumak, Meuria, Tanjong Tgk Kari dan Desa Tgk Ali.***