kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Bandara SIM Ditetapkan Pintu Masuk Perjalanan Internasional, Begini Tanggapan Akademisi

Bandara SIM Ditetapkan Pintu Masuk Perjalanan Internasional, Begini Tanggapan Akademisi

Jum`at, 05 Agustus 2022 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Nasrul Hadi. [Foto: Dialeksis/ftr]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar ditetapkan sebagai salah satu pintu masuk perjalanan penumpang internasional bagi warga negara Indonesia.

Hal tersebut tertuang dalam Inmendagri Nomor 39 Tahun 2022 tentang pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat dan mengoptimalkan posko penanganan corona virus.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha), Nasrul Hadi mengatakan, terkait bandara SIM yang ditetapkan sebagai pintu masuk jalur internasional oleh pemerintah pusat tentu suatu hal yang positif.

"Ini bisa membawa keuntungan besar juga bagi Aceh, terutama dalam perekonomian," sebutnya kepada Dialeksis.com, Jumat (5/8/2022).

Ia mengharapkan, dengan demikian menjadi titik cerah pariwisata di Aceh dengan bisa datangnya wisatawan manca negara dan mendorong masuknya investasi ke Aceh.

"Jadi kalau ada kedatangan wisatawan bisa membelanjakan produk-produk dari Aceh, jadi ada putaran uang di Aceh," ujarnya.

Demikian juga jika ada investor yang masuk, Ia menjelaskan, misalkan ada yang mau investasi di Aceh bisa memanfaatkan SDM atau masyarakat Aceh untuk bekerja dengan mereka. Sehingga berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.

"Nah, tentu kalau dibuka pintu masuk jalur internasional fasilitas bandara dan pelayanan harus ditingkatkan. Selain itu aksebilitas transportasi dari Bandara ke kota juga ditingkatkan seperti tersedianya bus, taksi dan sebagainya yang layak dan memadai," ucapnya.

Selain itu, dengan dibukanya rute tersebut, ini juga akan sangat memudahkan masyarakat Aceh melakukan perjalanan Internasional, seperti Malaysia-Aceh.

"Mungkin secara tidak langsung juga bisa membawa turis mancanegara ke Aceh," sebutnya.

Lanjutnya, walaupun saat ini Covid-19 sudah mereda bukan berarti disiplin Protkes mulai kendor. "Namun justru ini  harus ditingkatkan juga kewaspadaannya, jadi juga harus ada peningkatan dan pengawasan ketat disetiap bandara, terutama Bandara SIM," ujarnya lagi.

Tak hanya lepas dari itu saja, ketika jalur internasional ini sudah dibuka kembali, maka beberapa fasilitas pendukung lainnya harus dipersiapkan dan harus disosialisasikan secara luas. Seperti contoh pembayaran e-Digital.

Kemudian juga, Dia menyampaikan, terkait pertanyaan sistem pembayaran digital, ini suatu keniscayaan. Sekarang masyarakat sudah menyukai melakukan pembayaran atau transaksi secara digital akibat perkembangan teknologi. 

"Bahkan kedepan bisa menjadi era cashless society atau masyarakat bertransaksi dengan uang non tunai. Jadi hal ini perlu diedukasi dan disosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari apabila ada risiko yang juga mungkin terjadi seperti dibobol oleh peretas. Perlu juga perkuat sistem dan keamanannya," sebutnya.

"Hal ini guna meningkatkan fasilitas pembayaran secara e-Digital, perlu sekali sosialisasi yang lebih luas, sehingga ketika wisatawan hadir yang mungkin tak memiliki cash, bisa melakukan pembayaran secara digital," pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda