kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Banda Aceh Targetkan Pengentasan Kawasan Kumuh

Banda Aceh Targetkan Pengentasan Kawasan Kumuh

Rabu, 15 Agustus 2018 12:14 WIB

Font: Ukuran: - +

Pemerintah Kota Banda Aceh menergetkan pengentasan kawasan kumuh mencapai 343,02 hektar pada tahun 2018 ini. (Foto: Humas Kota Banda Aceh)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menergetkan pengentasan kawasan kumuh mencapai 343,02 hektar pada tahun 2018 ini. Kegiatan terdiri dari dua program, yakni program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan pengentasan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang tersebar di 40 gampong dalam wilayah Kota Banda Aceh.

Proyek ini menyerap 2.557 tenaga kerja yang berasal dari kelompok masyarakat gampong. Anggarannya mencapai Rp.45 M. Rinciannya, untuk sanitasi masyarakat Rp.6,8 Milyar dan Kotaku, Rp.38,2 M.

"Totalnya ada Rp.45 M tahun ini untuk program santasi dan program kota tanpa kumuh. Anggarannya sudah ada dari APBN," ungkap Wali Kota, H Aminullah usman SE Ak MM, Selasa (14/8/2018) saat membuka sosialisasi sanimas IDB dan implementasi bantuan dana investasi kotaku tahun 2018 di aula lantai IV, Gedung Mawardy Nurdin, Balaikota Banda Aceh.

Untuk menyukseskan program ini, kepada unsur aparatur pemerintah dan gampong se-Kota Banda Aceh, khususnya Camat, Keuchik dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) se-Kota Banda Aceh yang mengikuti sosialisasi ini, Wali Kota berharap mereka dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka  mengenai peran pemerintah (Camat/Keuchik) sebagai nakhoda dalam penangganan kumuh, dan BKM sebagai motor penggerak forum kolaborasi.

Selanjutnya juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya dan mekanisme mengintegrasikan RPLP kedalam RPJMDES/RKP Desa, Renstra/Renja Kecamatan, Kolaborasi Kegiatan/Proyek Bersumber APBN/APBK. Dan terakhir yang paling penting adalah dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perlunya IPAL Komunal agar sanitasi, kesehatan lingkungan tetap terjaga dan air tanah tetap terlindungi.

Wali Kota mengaku program ini memberi manfaat besar bagi Banda Aceh, selain mempercepat pengentasan wilayah kumuh, mempercepat 100 % layanan sanitasi masyarakat, juga memberikan lapangan kerja bagi warga kota.

Karenanya, Wali Kota meminta semua yang terlibat dapat bekerja bersungguh-sungguh menyukseskan program ini.

"Ini kepercayaan Pemerintah Pusat, kita harus membalas kepercayaan ini. Manfaatnya besar sekali, kota dan lingkungan bersih dan juga bisa memberi lapangan pekerjaaan hingga 2.557 bagi masyarakat," ujar Aminullah.

Kata Wali Kota, program Kotaku dan sanimas di Banda Aceh di tahun 2018 ini terdapat di 9 kecamatan dan tersebar di 40 gampong di kota Banda Aceh.

"Tahun lalu cuma 15 gampong, tahun ini ditambah 40 gampong, ini sesuai dengan SK Walikota Banda Aceh Nomor 268 tahun 2018 Tentang Penetapan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Kota Banda Aceh. Adapun target pengurangan kawasan kumuh di tahun 2018 ini sekitar 343,02 hektar. Pada tahun 2019 nanti, Banda Aceh ditargetkan bebas dari kawasan kumuh," tutupnya.

Ketua BKM Beurawe, Amiruddin: Tidak Ada Lagi Bau dari Saluran

Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Gampong Beurawe, Amiruddin menyampaikan manfaatkan yang dirasakan masyarakat dari program kota tanpa kumuh dan sanitasi. Katanya, di lingkungannya, Gampong Beurawe telah dirasakan bersih dan nyaman.

"Hari ini masyarakat gampong sudah bisa menikmati hasil dari proyek ini. Tidak ada lagi aroma bau saluran yang mengganggu," ungkap Amiruddin.

Lanjutnya, manfaat lain yang dirasakan, semua air baik air hujan, limbah WC maupun limbah rumah tangga lainnya bisa tertampung dalam satu saluran.

"Populasi nyamuk juga sangat menurun. Kemudian juga bisa mengembalikan mutu air tanah," tambahnya. (mkk/rel)

Keyword:


Editor :
AMPONDEK

riset-JSI
Komentar Anda