DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alta Zaini, Tokoh Masyarakat Kota Banda Aceh yang juga Ketua Asosiasi Keuchik setempat, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam atas kepindahan Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, SH, SIK, MSi, dari jabatan Kapolresta Banda Aceh. Sosok yang akrab disapa “Kombes Berlesung Pipi” ini disebut sebagai figur pemimpin bersahaja, pendidik, dan motivator yang telah membawa perubahan signifikan bagi masyarakat selama masa jabatannya (2022 - 2025).
“Beliau bukan hanya atasan, tapi saudara, sahabat, dan panutan bagi kami. Kebaikan serta inovasinya meninggalkan jejak yang sulit tergantikan,” ujar Alta Zaini, yang juga Ketua Umum Non Litigation Peacemaker Association (NLPA) atau Juru Damai Indonesia.
Menurut pengakuan Alta, sosok Fahmi Irwan Ramli, perwira kelahiran Bogor 15 Januari 1977 yang berdarah Aceh ini, dikenal dengan program unggulan Poltaman (Polresta Banda Aceh Taat dan Bermanfaat). Salah satu inisiatif andalannya adalah “Jum’at Curhat”, forum dialog rutin setiap Jumat di 9 kecamatan dan 90 gampong wilayah hukum Polresta Banda Aceh.
Kegiatan ini menjadi wadah aspirasi warga, termasuk di Aceh Besar yang juga masuk dalam pengawasan Polresta, menjadikan cakupan wilayah pengamanan total 19 kecamatan.
Masyarakat pun dimudahkan dengan layanan “WA Saleum Rakan Kapolresta”, saluran pengaduan via WhatsApp yang menjamin kerahasiaan pelapor. “Program ini benar-benar dirasakan manfaatnya, terutama oleh aparatur gampong dan warga,” tutur Alta kepada Dialeksis.com (Kamis, 10/04/2025).
Di bawah kepemimpinannya Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, Polresta Banda Aceh meraih prestasi nasional melalui program “Kampung Bebas Narkoba”. Gampong Lampulo (Polsek Kuta Alam) berhasil menyabet peringkat II Nasional dalam kompetisi yang digelar Mabes Polri. Tak hanya itu, 26 gampong lain telah membentuk satgas anti-narkoba melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
“Penurunan angka pengguna narkoba sangat signifikan,” tegas Alta.
Sebelum program Asta Cita Ketahanan Pangan Presiden Prabowo Subianto digaungkan, Fahmi Irwan telah lebih dulu menginisiasi gerakan serupa di Banda Aceh. Beragam bidang peternakan (hewani) dan pertanian (nabati) dikembangkan di hampir seluruh kecamatan, memperkuat kemandirian pangan lokal.
Setahun setelah Fahmi menjabat Kapolresta (23 Desember 2022), kolaborasi eratnya dengan keuchik se-Banda Aceh berhasil meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kini, karirnya melanjut ke Mabes Polri di Jakarta.
“Kapan kami bisa melihat senyum khas berlesung pipi ini kembali? Semoga beberapa tahun mendatang, beliau pulang ke Aceh sebagai Irjen Pol Fahmi Irwan Ramli, Kapolda Aceh. Amin,” harap Alta Zaini mewakili para keuchik.
Ditutup dengan pesan haru: “Selamat jalan, Pak Fahmi. Terima kasih telah menjadi panutan. Doa kami menyertai langkah Bapak.”