Band Disolvera Juara Tiga di Kompetisi HUT Kodam IM ke-66, Harap Pemerintah Wadahi Kreativitas Pemuda
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Musisi independen dari Aceh mengikuti kompetisi Band Sanggamara Art Festival yang dibuat oleh Kodam IM. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - kompetisi Band Sanggamara Art Festival merupakan serangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda ke-66, di Banda Aceh pada tanggal 18 Desember 2022 kemarin.
Banda Disolvera asal Nagan Raya berhasil mengantongi juara 3 pada ajang kompetisi bergengsi tersebut. Kompetisi yang berlangsung satu hari itu di menangkan oleh group Band hourse kid juara satu dan group Band Last Dream juara dua yang keduanya berasal dari Kota Banda Aceh.
"Kami (Disolvera) sudah mengikuti banyak event kompetisi di Banda Aceh. Setiap kompetisi kami harus latihan, curi-curi waktu dari padatnya jadwal kuliah. Dari semua kompetisi, baru ini yang kami juarai," ujar ketua Band Disolvera, Imam kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (24/12/2022).
Band yang beranggotakan lima personil ini mengaku bergerak secara independen berlandaskan dari hobi mereka masing-masing untuk meningkatkan kemampuan pada hal-hal positif tentunya.
"Karna latihan, dan terus berusaha mungkin ini hasilnya, Juara tiga. Tentu kami Belum puas. Maunya sih, acara-acara gitu lebih banyak lagi. Sampai ke daerah-daerah," ungkap Imam.
Menurut Imam, anak muda punya hobi yang beragam salah satunya di bidang seni, tidak sedikit pula dari anak muda yang menyukai seni tapi kurangnya kepedulian pemerintah untuk mewadahi mereka.
Mestinya, kata Imam, ini juga perlu didukung oleh berbagai kalangan, khususnya pemerintah yang memiliki wewenang untuk meningkatkan prestasi anak-anak muda kreatif.
Hafid, penulis asal Nagan Raya yang tegabung dalam Band Disolvera, juga ikut berbicara terkait hal ini.
"Besar harapan kami, agar pemerintah bisa memberi wadah untuk pemuda kreatif yang bergerak di bidang seni. Buktinya, prestasi yang diperoleh mampu bersaing di kelas provinsi walaupun belum sepenuhnya maksimal seperti hal-nya Band Disolvera ini,” tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, kurangnya kepedulian pihak terkait dalam pembinaan anak muda kreatif tidak mematahkan semangat mereka untuk terus berkarya.
Tentunya kegiatan positif seperti ini perlu dikembangkan, Supaya mereka bisa terus memberi kontribusi prestasi untuk bangsanya khususnya kabupaten tercinta Nagan Raya.(Akh)