Arab Saudi Izinkan Pelaksanaan Umrah, Belum Ada Jamaah dari Aceh yang Berangkat
Font: Ukuran: - +
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg. [Foto: aceh.kemenag.go.id/Inmas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan, biaya perjalanan umrah pada masa Pandemi Covid-19 mengacu pada Keputusan Menteri Agama (KMA) 719 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah pada masa Pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg. Berdasarkan KMA 719, biaya penyelenggaraan ibadah umrah di masa Covid-19 mengikuti biaya referensi yang telah ditetapkan oleh Menteri Agama.
Secara nasional, biaya minimal perjalanan umrah di Indonesia sebesar Rp 20 juta. Namun, kata Iqbal, biaya itu dapat ditambah dengan biaya lainnya berupa pemeriksaan kesehatan sesuai protokol Covid-19, biaya karantina, serta pelayanan lainnya akibat terjadinya pandemi Covid-19.
"Terkait biaya tambahan ini diatur juga dalam KMA 719. Ini juga kita harap dimaklumi oleh jamaah karena kondisi yang saat ini sedang dalam wabah," kata Iqbal, Selasa (17/11/2020).
Ia menjelaskan sesuai dengan KMA 719, hanya 4 bandara internasional yang ditetapkan dan diizinkan untuk pemberangkatan dan pemulangan jamaah umrah, yaitu Soekarno Hatta Banten, Juanda Jawa Timur, Sultan Hasanuddin Sulawesi Selatan dan Bandara Kualanamu Sumatera Utara.
Sementara itu, kata Iqbal, saat ini belum ada jamaah umrah Aceh yang diberangkatkan setelah pemerintah Arab Saudi mengizinkan kembali pelaksanaan umrah. Hal itu disebabkan karena adanya pembatasan jumlah jamaah umrah di masa pandemi dan penerapan protokol kesehatan.
"Harapan kita semoga wabah ini segera hilang dan pemberangkatan jamaah serta biaya keberangkatan dapat disesuaikan dengan biaya di masa normal," katanya. (*)