Beranda / Berita / Aceh / APBA Sering Tidak Tepat Sasaran, Pemerintah Diminta Lebih Kreatif

APBA Sering Tidak Tepat Sasaran, Pemerintah Diminta Lebih Kreatif

Senin, 02 Desember 2019 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banda Aceh, Fathir Ma'ruf Nurasykim. [Foto: Sara Masroni/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tahun 2019 diketahui Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) sebesar Rp 17,3 triliun. Besarnya anggaran tersebut nyatanya belum menyentuh langsung kesejahteraan rakyat.

"Mereka lebih fokus pada tataran fisik saja, namun jarang menyentuh kesejahteraan masyarakat," ungkap Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banda Aceh, Fathir Ma'ruf Nurasykim saat diwawancara Dialeksis.com, Senin (2/12/2019).

"Pemerintah harus lebih kreatif dengan terobosan-terobosan yang langsung menyentuh masyarakat," tambahnya.

Terobosan kreatif dimaksud, menurut Fathir adalah dengan menghidupkan sektor-sektor perindustrian di Aceh seperti memberdayakan petani, nelayan dan UMKM lokal.

"Kenyataannya telur dan garam di Aceh lebih banyak dipasok dari luar, harusnya pemerintah kan bisa berdayakan industri lokal sendiri di Aceh," kata Fathir.

Ia berharap, ke depan pemerintah lebih kreatif dan responsif terhadap perkembangan perekonomian rakyat dibandingkan pembangunan fisik yang tidak langsung menyentuh sektor riil.

"Anak-anak muda di Aceh juga, jangan lagi sibuk dengan game di warung kopi. Ayo saling bahu-membahu meringankan beban masyarakat dan mulai peduli dengan kondisi sekitar," kata Fathir.

Dia menambahkan, "Mulailah membangun diri dengan orientasi kepada orang lain. Mari berpikir bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan tindakan terbaik, sekecil apapun."

Untuk diketahui, M Fathir Ma’ruf Nurasykim SSos terpilih dan ditetapkan sebagai Ketua KAMMI Banda Aceh periode 2019/2020 dalam Musyawarah Daerah (Musda) Ke VII Pengurus Daerah KAMMI Banda Aceh pada Minggu (1/12/2019) kemarin di Aula Rektorat Lantai 3 UIN Ar-Raniry Banda Aceh.(sm) 

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda