Aparatur Gampong Di Bireuen Ikut Lokakarya Menangkal Pengaruh RadikalismeÂ
Font: Ukuran: - +
Pasi Intel Kodim 0111/Bireuen Kapten Cpl Murdani saat menyampaikan materi dihadapan aparatur gampong tentang cara menangkal paham radikalis
DIALEKSIS | Bireuen - Puluhan aparatur gampong yang tersebar di 609 Gampong di Bireuen, Sabtu (2/11/2019) bertempat di Aula Gedung Acc Ampon Chik Peusangan Kampus Universitas Al-Muslim mengikuti lokakarya menangkal pengaruh radikalisme.
Kegiatan yang di laksanakan Kompak Nusantara ini bertujuan untuk tetap terjaganya perdamaian dan keamanan di wilayah Prov. Aceh khususnya di Kab. Bireueun dari pengaruh faham radikalisme.
Dalam kesempatan tersebut Mursyid SP (Asisten 1 Sekdakab Bireuen) menyampaikan kepada kepala Desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan dapat memberikan pemahaman dan penguatan nasionalisme kepada masyarakat sebagai solusi untuk menangkal terjadi radikalisme di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Bireuen.
"Kondusifnya Bireuen dari radikalisme hingga saat ini karena pengaruh dari sumber daya manusia (SDM) yang bisa di andalkan dan juga di kenal sebagai Kota santri sehinggqa mampu menangkal pengaruh radikalisme di lingkungan masyarakat," kata Mursyid dihadapan ratusan aparatur Gampong.
Mursyid menjelaskan Pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Ir. Jokowi Widodo (Presiden RI) telah mengeluarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sehingga desa memiliki hak asal usul dan hak tradisional dalam mengatur desa mengurus kepentingan masyarakat baik keuangan, pembangunan dan lainnya maka tidak ada lagi istilah desa tertinggal
Sementara itu Kapten Cpl Murdani Pasi Intel Kodim 0111/Bireuen menyampaikan perkembangan situasi di era Globalisasi saat ini sudah mulai terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia dengan upaya pergeseran nilai-nilai sejarah bangsa Indonesia.
Untuk menangkal radikalisme ditengah-tengah masyarakat kata Kapten Cpl Murdani masyarakat harus melibatkan semua elemen masyarakat, kepala desa tokoh agama, tokoh masyarakat, Babinsa dari koramil maupun Babinmas dari kepolisian yang ada di Desa-desa.
"Ideologi kekhalifahan daulah Islamiyah (Negara Islam) tidak ada di Indonesia karena Indonesia. menganut ideologi Pancasila," jelas Kapten Cpl Murdani
Ditambahkannya cara elemen masyarakat menangkal Radikalisme ialah dengan cara menghormati nilai-nilai kearifan dalam beribadah keagamaan di lingkungan masyarakat. Menjaga toleransi beragama dan bermasyarakat. Berperan aktif dan ikut terlibat dalam kegiatan keagamaan.
Pada kesempatan tersebut Kapten Inf Jailani Danramil 10 Kecamatan Pandrah menyampaikan Dasar-dasar butir Pancasila merupakan salah satu aspek kehidupan bermasyarakat untuk menangkal radikalisme di lingkungan masyarakat.
"Terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya di lingkungan masyarakat,"kata Danramil Pandrah.
Ia berpesan agar setiap Kecamatan dan desa serta kepala sekolah dan komite sekolah harus mempunyai peran para kepala desa dan orang tua menyampaikan nilai-nilai Pancasila dan radikalisme supaya anak-anak tidak terpengaruh dengan radikalisme. (Fajrizal)