APAM Gelar Aksi di Kantor DPRA, Ajak Semua Elemen Menjaga Perdamaian di Aceh
Font: Ukuran: - +
liansi Pemuda Aceh menggugat (APAM) kembali melakukan Aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Dewan Perwakilan rakyat Aceh. [Foto: Ist]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aliansi Pemuda Aceh menggugat (APAM) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Dewan Perwakilan rakyat Aceh (DPRA) dengan jumlah massa 50 Orang.
Berdasarkan rilis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (26/11/2021), Heri Safrijal SP Koordinator Aksi Menyampaikan bahwa Tema aksi kali ini adalah Merawat damai Aceh menuju Aceh sejahtera.
Heri menyebutkan bahwa perdamaian benar-benar menjadi fondasi dalam menyukseskan pembangunan menuju Aceh yang bermartabat. Meskipun berbagai tantangan kerap muncul selama 16 tahun usia perdamaian. "Terutama sejak dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Aceh, untuk merawat perdamaian," ucapnya.
Heri juga mengatakan, aspek bina damai perlu menjadi tanggung jawab berbagai elemen penting di Aceh. Kolaborasi berbagai pihak dalam menanggulangi wabah covid-19 juga menjadi salah satu bagian dalam melaksanakan bina damai di Aceh.
Maka karena itu, perlu sekali Pemerintah Aceh untuk mengoptimalisasi penggunaan sumber daya yang ada saat ini yang merupakan hal penting dalam upaya membina perdamaian di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 di Aceh.
Aliansi pemuda Aceh Menggugat (APAM) yang di ketuai oleh Heri mengatakan, sebagai masyarakat Aceh kita telah banyak mengambil pelajaran dan pengalaman dalam perjalanan sejarah Aceh.
"Karenanya, sangatlah patut jika masa lalu itu menjadi cermin untuk membangun Aceh yang lebih baik," ujarnya.
APAM menyebutkan tidak ada cara yang lebih baik dalam merawat damai melainkan dengan menumbuhkan rasa cinta, kepedulian, persatuan dan kebersamaan, kata Heri.
APAM juga menyebutkan, perdamaian Aceh adalah nikmat Allah terbesar yang wajib disyukuri. Oleh karena itu juga, APAM berterimakasih kepada seluruh tokoh perdamaian Aceh, ketua Komite Peralihan Aceh dan seluruh jajaran, para ulama serta unsur-unsur terkait lannya atas dedikasi dan pengorbanan selama ini dalam mengawal secara intensif keberlangsungan jalannya perdamaian Aceh cetus Heri dengan lantang.
Maka dari itu APAM meminta kepada Meminta Eksekutif dan Legislatif fokus mementingkan kesejahteraan masyarakat Aceh agar terciptanya iklim kedamaian. "Apalagi saat ini Aceh termasuk wilayah nomor satu termiskin di Sumatra dengan jumlah APBA terbesar pertama di Sumatra, maka ini harus menjadi tanggung jawab pihak pemerintah dalam mengatasi ini semua," tukasnya.
Maka dari itu adapun tuntutan APAM sebagi berikut:
1. APAM Meminta kepada elit politik dan elemen lainya bersatu menjaga perdamian yang sudah terwujud di Aceh.
2. Meminta Kepada Eksekutif dan Legislatif Fokus Mementingkan Kesejahteraan Kepada Masyarakat Aceh untuk memperkokoh Kedamaian.
3. APAM Monolak Keras Kepada Oknum-Oknum Yang Ikut Menganggu Kedamaian Yang Ada Di Aceh.
4. Meminta kepada DPRA dan Gubernur Aceh agar anggaran 2022 berpihak kepada masyarakat 40% anggaran APBA harus tertuju kepada penurunan angka kemiskinan Di Aceh .
5. Mengecam tegas pemerintah Aceh atas SILPA anggaran APBA 2021 sekitar 5 Triliun yang bisa berakibat kesenjangan kesejahteraan bagi masyarakat. []