Antrian Tiba-tiba Panjang Pasca BBM Subsidi Masuk, Aparat Diminta Gelar Razia di SPBU Aceh Barat
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
Tangkapan video antrian panjang kendaraan untuk melakukan pengisian minyak subsidi jenis bio solar di galon SPBU Jembes, Aceh Barat. [Dok. tangkapan laryar/video rekaman warga]
DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat Edy Syahputra mendesak pihak Pertamina untuk memperingatkan pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kabupaten Aceh Barat agar dalam proses antrian kendaraan pengisian bahan bakar minyak (BBM) untuk tidak mengganggu lalu lintas kendaraan lainnya.
GeRAK Aceh Barat juga juga meminta agar Pertamina melakukan proses investigasi atas kejadian makin banyaknya kendaraan yang melakukan pengisian BBM subsidi jenis bio solar di Aceh Barat.
“Ada fenomena yang kami temukan di lapangan, hingga saat ini dan ini terus berulang ketika minyak subsidi tiba di SPBU, dengan sekejap, antrian kendaraan mengular panjang. Dugaan kami ada yang aneh dan kami menduga ada permainan dari pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan minyak subsidi untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu atau oknum,” sebut Edy Syahputra dalam keterangan tertulis kepada reporter Dialeksis.com, Aceh Barat, Senin (24/10/2022).
Berdasarkan amatan GeRAK Aceh Barat, sebelum harga BBM subsidi naik harganya fenomena antrian panjang kendaraan melakukan pengisian di SPBU tidak terlalu mencolok, misalnya di SPBU jalan Manek Roo, SPBU Suak Raya, SPBU Kuta Padang, dan SPBU Jembes. Pada SPBU Manek Roo, antrian panjang kendaraan hingga mengular di depan rumah sakit Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Kata dia, fenomena antrean minyak oleh ratusan kendaraan ini terjadi di setiap SPBU Kota Meulaboh. Di beberapa SPBU yang dipantau, fenomena ini bukan barang langka atas antrean BBM. Dan ketika proses BBM dibongkar di SPBU, dengan sekejab antrean panjang terjejer di jalan raya. Patut diingat, ini bukan satu tempat, tapi semua galon minyak di SPBU, Aceh Barat khususnya.
“Atas dasar itu juga, kita mendorong pelaksanaan razia yang sepatutnya harus dilakukan oleh aparat penegak hukum guna menertibkan pemakaian BBM subsidi yang diperuntukan bagi rakyat, tapi kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu guna mengeruk keuntungan,” ungkapnya.
Patut diingat, jelas dia, bahwa BBM subsidi merupakan BBM yang disubsidi oleh pemerintah menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). BBM subsidi memiliki jumlah yang terbatas sesuai dengan kuota, ditetapkan harganya oleh pemerintah, dan diperuntukan untuk konsumen pengguna tertentu. Dimana jenis BBM bersubsidi adalah Biosolar dan Pertalite.
“Bila kemudian disebutkan antrian panjang disebabkan pembelian konsumen dalam waktu yang bersamaan. Pernyataan tersebut, kami nilai terlalu buru-buru dan tidak melihat kondisi real di lapangan,” tegasnya.
Koordinator GeRAK Aceh Barat ini mengatakan, sepatutnya harus dilakukan kroscek, apakah benar proses antrian panjang disebabkan pembelian konsumen dalam waktu bersamaan guna mendapatkan minyak subsidi dari negara.
“Atau justru beberapa oknum atau pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan mereka,” pungkasnya.(Akh)