kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Antisipasi Penyebaran PMK, Ketua DPRK Atam Minta Kementan Percepatan Distribusi Obat-obatan

Antisipasi Penyebaran PMK, Ketua DPRK Atam Minta Kementan Percepatan Distribusi Obat-obatan

Minggu, 29 Mei 2022 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : MHV

Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto saat bersama peternak sapi di Kecamatan Manyak Payed. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Suprianto meminta kepada pihak Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk secara cepat segera mendistribusikan obat-obatan yang diperlukan, untuk penyembuhan sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu disampaikan Suprianto saat meninjau dan mengunjungi peternak sapi di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. 

"Jumlah ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Aceh Tamiang terus bertambah. Dari data sementara Dinas Pertanian dan Peternakan setempat, terdapat 7.519 ekor terjangkit penyakit ini. Untuk mengendalikan wabah ini, harus ada respon cepat dari Kementan untuk segera mempercepat distribusi obat-obatan," ujar Suprianto kepada Dialeksis.com, Minggu (29/5/2022). 

Lantaran sudah ada sebagian sapi yang mati karena terpapar virus PMK, politisi Gerindra ini juga meminta tenaga kesehatan hewan bekerja cepat untuk mengantisipasi perluasan virus ini.

"Tadi beberapa peternak juga berharap agar disinfektan segera terdistribusi, vitamin dan obat-obatan lainnya. Dalam jangka pendek ini yang harus diprioritaskan," jelasnya. 

Suprianto menjelaskan Pemkab Aceh Tamiang telah mengusulkan permintaan obat-obatan dan vaksin kepada Kementrian Pertanian (Kementan) beberapa waktu lalu. Bantuan yang diusulkan tersebut diantaranya 25.000 dosis antibiotik, 25.000 dosis obat penurun panas, dan 25.000 dosis vitamin serta 20.000 dosis vaksin. 

“Pemerintah Aceh Tamiang sudah mengusulkan permintaan obat-obatan kepada Kementan RI, dengan rinciannya 25 ribu dosis antibiotik, 25 ribu dosis obat penurun panas, 25 ribu dosis vitamin, dan 20.000 dosis vaksin,” ungkap Suprianto.

Politisi Gerindra ini mendesak Kementan agar segera mempercepat distribusi obat-obatan tersebut. Sebab, jika suplai ini lambat disalurkan maka bukan tidak mungkin akan semakin banyak lagi ternak masyarakat yang terjangkit dan mati.

“Kita harap Kementan RI segera merespons usulan tersebut dengan cara mempercepat distribusi obat-obatan untuk mengendalikan wabah PMK. Jika suplai ini lambat disalurkan, maka bukan tidak mungkin akan semakin banyak lagi ternak masyarakat yang terjangkit dan mati,” ungkap Suprianto. 

Sementara itu, Kabag Humas Setdakab Aceh Tamiang, Azwanil Fakhri mengatakan seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang sudah terdampak wabah PMK. Termasuk dua kecamatan yang tadinya nihil kini sudah terdapat kasus PMK sapi.

“Berdasarkan update data terakhir, wabah PMK sudah menyebar ke seluruh kecamatan di Aceh Tamiang. Dari 12 kecamatan, kasus terkecil PMK berada di Kecamatan Tamiang Hulu 12 sapi dan Kecamatan Kuala Simpang 13 sapi,” kata Azwanil Fakhri.

Adapun angka PMK sapi tertinggi di Kecamatan Seruway 2.359 ekor dan Karang Baru 1.332. Sedangkan Kecamatan Banda Mulia, Bendahara, Rantau, Kejuruan Muda, Manyak Payed dan Sekerak sapi yang terpapar masih dibawah 1.000.

Zuwan panggilan akrab Azwanil Fakhri menjelaskan, angka kematian sapi akibat PMK sejak sepekan terakhir juga bertambah dari 13 ekor menjadi 45 ekor dan dilakukan potong paksa dua ekor. Untuk ternak kerbau tiga ekor yang terkonfirmasi positif PMK kini sudah sembuh. (MHV)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda