Antisipasi Krisis Pangan, Aceh Tamiang Galakkan Tanam Serentak
Font: Ukuran: - +
Reporter : M. Hendra Vramenia
Bupati Aceh Tamiang bersama Kapolres Aceh Tamiang melakukan penanaman ubi kayu dan jagung. [Foto: Ist.]
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Dalam menghadapi kemungkinan krisis pangan akibat pandemi Covid-19, Pemkab Aceh Tamiang melalui dinas terkait terus berupaya menjaga ketersediaan stok pangan dengan cara mengalakkan program tanam serentak di setiap kecamatan.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Yunus, SP kepada Dialeksis.com, Jumat (12/6/2020) menggatakan, program tanam serentak direncanakan dilakukan pada bulan ini.
Saat ini pihaknya masih menunggu pembahasan program ini dengan seluruh unsur Forkopimda Aceh Tamiang yang sudah diagendakan pada pekan depan. "Pak Bupati mengarahkan saya untuk membahas ini dengan Forkopimda, artinya nanti akan ditentukan dulu jenis tanaman apa yang akan ditanam," ujarnya.
Dijelaskannya, tanaman untuk ketahanan pangan ini ada beberapa jenis, selain padi, diantaranya ada ubi dan jagung. Yunus sendiri lebih padi sebagai komoditas utama dalam program memilih tanam serentak ini. "Tapi bila nanti dalam rapat Forkopimda diputuskan jagung atau ubi, ya tidak masalah, kita langsung eksekusi," ujarnya.
Dia memaparkan banyak manfaat yang didapat dari pelaksanaan tanam serentak ini, baik untuk masyarakat luas maupun petani. "Yang jelas masyarakat akan terjamin kebutuhan pangannya, sementara petani resiko terserang hama semakin kecil, karena hamparan tanamnya luas," beber Yunus.
Terpisah, Bupati Aceh Tamiang Mursil bersama Kapolres Langsa AKBP Giyarto melakukan penanaman bibit secara simbolis di Kampung Benteng Anyer, Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, Kamis (11/6/2020).
Mursil menjelaskan penanaman bibit ini untuk membina para kelompok tani untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Di hadapan petani Mursil mengungkapkan kalau dalam waktu dekat Aceh Tamiang akan dibangun irigasi untuk 3.000 ha sawah.
"Keunggulan Manyak Payed ini terletak pada hamparan sawah yang luas dan tidak terpencar-pencar, di beberapa kecamatan yang juga ada areal persawahan tapi terpotong potong," ujarnya. (MHV)