kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Antisipasi Karhutla, Pemerintah Aceh Besar Membentuk Relawan

Antisipasi Karhutla, Pemerintah Aceh Besar Membentuk Relawan

Jum`at, 28 Juli 2023 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

Penjabat Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto meninjau kesiapan pasukan dalam apel kesiapsiagaan penanganan karhutla.


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Pemerintah Kabupaten Aceh Besar membentuk 1.208 relawan kebakaran yang tersebar di seluruh gampong (desa) di daerah tersebut.

Langkah ini dilakukan mengantisipasi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang dapat mengancam ekosistem dan keselamatan masyarakat. Dengan melibatkan relawan dari berbagai gampong, diharapkan respon cepat dan koordinasi yang baik dapat dilakukan apabila ada laporan atau kejadian karhutla di daerah setempat.

"Pemerintah Aceh Besar telah mengambil berbagai langkah antisipasi El Nino yang menguat mulai Agustus-September 2023 sesuai dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri yang meminta pemerintah daerah berperan aktif mengantisipasi musim kemarau panjang atau fenomena El Nino yang dapat meningkatkan potensi Karhutla yang lebih tinggi pada 2023 dibanding tahun sebelumnya," kata Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Pihaknya juga telah mengadakan apel kesiapsiagaan bencana karhutla serta simulasi penanganan sesuai dengan arahan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2023 pada Juli 2023.

Dia menyebut hingga Rabu, 26 Juli 2023, jumlah karhutla di Aceh Besar tercatat 82 kali dengan kasus kebakaran terbanyak berupa lahan ilalang, lahan rumbia, dan sebagian rumpun bambu.

"Kami juga sedang mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan ketika membuka lahan," jelasnya.

Ia menambahkan penanggulangan karhutla tidak bisa dikerjakan secara parsial, apalagi ego sektoral, karena bencana tersebut dapat terjadi melintasi batas administrasi provinsi maupun kabupaten dan kota. 

“Butuh koordinasi intensif dengan berbagai jajaran forkopimda, melibatkan unsur pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, dan media untuk penanganan karhutla ini,” ungkapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim kemarau pada 2023 lebih kering dari biasanya karena El Nino. Kondisi ini meningkatkan potensi karhutla yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda