DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Bupati Pidie Jaya (Pijay), Dr Said Mulyadi menyebutkan sejumlah tren angka positif kondisi di Pidie Jaya selama kepemimpinan duet pasangan Abua-Waled sapaan akrab Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya.

Pertama, kata Said, pertumbuhan ekonomi Pidie Jaya tumbuh meningkat pasca Covid-19, dari -0.79% tahun 2020 menjadi 2,03% pada 2023. Lalu, pada triwulan II 2023 kembali menunjukkan angka positif yakni menjadi 3,12 persen. 

"Kemudian dengan tingkat inflasi stabil rata rata 2-3 % pada tahun 2023 ini. Pemkab Pidie Jaya berhasil mengendalikan inflasi hingga 6,29 persen pada 2022 atau kedua terbaik setelah Banda Aceh 6,92 persen," sebutnya kepada Dialeksis.com, Senin (23/10/2023). 

Hal itu, kata Said, terbukti Kabupaten Pidie Jaya menjadi daerah yang mendapatkan insentif fiskal pengendalian inflasi terbesar pada periode kedua tahun 2023, yakni sebesar Rp 12,07 miliar.

Kedua, lanjutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pidie Jaya terbaik di Aceh ketimbang kabupaten/Kota lain yaitu diatas rata-rata yaitu 74,34 di tahun 2022. Sedangkan Aceh dan Nasional masing-masing 72,8% dan 72,91%. 

"Adapun indikator pengukuran IPM adalah rata-rata lama sekolah di Pidie Jaya yaitu 9,5 tahun. Kedua usia harapan hidup yaitu 70,41 tahun dan yang terakhir tingkat pendapatan perkapita sudah mencapai 24 juta per tahun dengan Gini rasio 0,24%," jelasnya lagi.