Anggota FL2MI Yuda: Limbah Masker Harus Diperhatikan
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Anggota Komisi Aspirasi dan Kebijakan Publik, Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa (FL2MI) Wilayah Aceh, Yuda Pratama. [Foto: Dialeksis/ftr]
DIALEKSIS.COM | Langsa - Limbah medis masih menjadi masalah sampai saat ini. Terutama limbah masker. Sebelumnya Sektretaris FL2MI Wilayah Aceh, Amelda Risky mengatakan untuk dapat peduli terhadap limbah masker.
Menanggapi hal tersebut juga Anggota Komisi Aspirasi dan Kebijakan Publik, Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa (FL2MI) Wilayah Aceh, Yuda Pratama juga setuju akan pernyataan dari Amelda Risky.
Yuda mengatakan, Hal ini tidak bisa ditinggal diam saja. “Karena setiap hari pasti ada masker yang dibuang, setiap hari semakin banyak masker yang digunakan, karena semakin banyak masker yang dibuang limbah masker pasti akan meningkat,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Selasa (31/08/2021).
Lanjutnya, “Indonesia saat ini masih menerimana limbah dari luar negeri, sedangkan kita juga terus menghasilkan limbah medis (B3) termasuk masker didalamnnya, harus ada kebijakan lebih lanjut terkait hal ini, Sedangkan di Aceh, mungkin dari pihak Dinas Kesehatan Aceh sudah memahami akan hal ini dan sudah menghandle permasalahan ini di Aceh,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, seperti yang diberitakan hari juga, Limbah medis (B3) sudah dihandle oleh Dinkes Aceh yang langsung diproses di RSUDZA di Banda Aceh.
“Tapi jika memang sudah terhandle semua terkait limbah medis, pertanyaan apakah limbah amsker juga termasuk didalamnya, karena seperti kita ketahui berdasarkan data KLHK beberapa waktu lalu, yang langsung disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, limbah medis sampai 27 Juli itu berjumlah 18.460 ton,” tukas Yuda.
Yuda mengatakan, dan untuk Aceh sendiri mungkin datanya secara tidak langsung mungkin masih belum ada pernyataan khusus dari dinas terkait. “Namun berbicara dalam ruang kecil saja, untuk penggunaan masker Jumlah Penduduk Aceh Sebanyak 5,27 Juta Jiwa terhitung tahun 2020, maka 1 hari 5,2 atau 5 juta limbah masker kita beri untuk Aceh, jika dihitung per 1 orang ya, berapa banyak tumpukan itu, dan belum terhitung limbah medis lainnya selama Covid-19 mau itu pasien Covid-19 ataupun Non Covid-19,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan juga, ini juga sudah masuk dalam kategori pencemaran lingkungan, jika limbah (Masker) tersebut dibuang secara sembarangan oleh masyarakat.
“Beberapa waktu saya sedang keluar karena ada keperluan mendadak untuk belik multivitamin, saya diselokan-selokan, tidak semua ya ini (digaris bawahi) ada masker yang dibuang sembarangan, bahkan dijalan juga ada, karena itu harus ditegaskan ataupun diperhatikan juga,” ucapnya.
Yuda menyampaikan, ayo peduli lingkungan buanglah samapah pada tempatnya termasuk limbah masker, dan pemerintah harus segera menyelesaikan masalah ini juga. “Mungkin dengan sosialisasi ataupun adanya regulasi untuk menyelesaikan masalah limbah masker ini,” tutupnya kepada Dialeksis.com. [ftr]