Ancaman Musibah Kebakaran, Kepala DPKP Banda Aceh Imbau Warga Selalu Waspada
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banda Aceh, Muhammad Hidayat, S.Sos, mengimbau kepada seluruh warga Kota untuk senantiasa waspada terhadap musibah kebakaran yang mengancam siapapun dan datang kapan saja. [Foto: dok.DPKP BNA]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, Muhammad Hidayat, S.Sos, mengimbau kepada seluruh warga Kota Banda Aceh untuk senantiasa waspada terhadap musibah kebakaran yang mengancam siapapun dan datang kapan saja.
Menurutnya, bahaya kebakaran mengintai di mana saja, termasuk di rumah. Kelalaian penghuni menjadi salah satu penyebab umumnya. Entah lupa mematikan lampu yang berujung konslet atau meninggalkan rumah dalam keadaan kompor masih menyala.
“Itu sebabnya kita meminta warga Kota Banda Aceh tidak menganggap sepele terhadap bahaya kebakaran yang mengintai setiap manusia,” katanya, Senin (20/5/2024).
Ia juga menyampaikan, penanggulangan kebakaran merupakan tanggung jawab semua pihak, oleh karena itu mutlak diperlukan partisipasi masyarakat. Untuk itu, Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Kepmendagri Nomor 364.1-360 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran.
Hidayat juga mengatakan, kebakaran salah satu bencana yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bencana ini memiliki dampak yang sangat besar, bukan hanya kerugian materi karena rumah dan harta benda lainnya hangus terbakar, namun juga bisa menimbulkan korban jiwa.
“Musibah kebakaran yang sering terjadi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, faktor kelalaian manusia juga bisa menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Kebakaran bisa terjadi karena arus listrik, kompor meledak, karena bensin atau cairan mudah terbakar dan masih banyak lagi,” urainya.
Lanjut Kepala DPKP Banda Aceh, walaupun kebakaran bisa terjadi tanpa diduga, namun warga bisa melakukan beberapa langkah untuk mencegah terjadinya kebakaran. Tindakan preventif ini akan sangat membantu dalam menyelamatkan diri serta rumah dari kerugian besar akibat kebakaran. Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan.
“SOP pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Serta Penyelamatan diri Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh kelalaian manusia maupun faktor lain, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis,” tuturnya.
Hidayat menjelaskan, langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencana kebakaran ialah memastikan bahwa Instalasi Listrik aman, selain itu juga warga harus menghindari pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau sambungan “T” pada satu titik sumber listrik.
Hal lain yang perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan yaitu menggunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik. Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki, karena bisa menyebabkan hubungan pendek, Selain beberapa hal tersebut, langkah penting lainnya adalah warga banda Aceh harus memastikan jalur penyelamatan jelas dan mudah diketahui.
“Diharapkan di setiap jalur/ruangan memiliki peralatan pemadam kebakaran contohnya apar, selang pemadam dan ditempatkan di tempat yang mudah diketahui kemudian menentukan titik kumpul (Assembly Point) di lapangan/tempat terbuka. Yang paling penting jangan sekali-kali membiarkan listrik, karena anda tidak memiliki sistim pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada,” ungkap Hidayat.
Adapun penanggulangan guna menanggulangi terjadinya kebakaran, baik di tempat kerja maupun dirumah, warga diharapkan menyediakan alat pemadam kebakaran. Jika memungkinkan menurut Hidayat warga juga dapat menyediakan selimut pemadam (fire blanket) di setiap ruangan kantor maupun dirumah.
“Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni atau karung beras yang terbuat dari serat manila hennep, basahi karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat telepon, atau program telepon untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar,” pungkasnya. [*]