Anak Muda Harap Calon Pj Bupati Nagan Raya Putra Asli Daerah
Font: Ukuran: - +
Reporter : Nora
Mantan Bendahara Umum Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Teuku Umar (UTU, Maqhfirah. Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Aceh - Bupati dan Wakil Bupati Nagan Raya Periode 2017-2022 yang dijabat oleh pasangan HM Jamin Idham dan H Chalidin Oesman akan berakhir pada tanggal 9 Oktober 2022 mendatang.
Terkait hal itu, salah seorang anak muda asal Nagan Raya, Maqhfirah mengaku tidak mempersoalkan siapa saja yang akan menjadi pemimpin Kabupaten Nagan Raya ke depan, meskipun pemimpin yang diusulkan datang dari kalangan wanita.
Magfirah tak mempermasalahkan hal itu karena dirinya juga seorang wanita yang pernah dipercayakan untuk memimpin di beberapa organisasi walaupun tidak sampai ke taraf pimpinan tertinggi.
Hanya saja, kata dia, untuk calon Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya alangkah baiknya yang terpilih adalah putra/putri daerah asli Kabupaten Nagan Raya. Karena menurutnya, putra/putri di daerah setempat lebih berpeluang dan besar kemungkinan untuk lebih mengabdi dalam memajukan Kabupaten Nagan Raya.
“Jika kita punya putra/putri terbaik asal Nagan Raya, untuk apa kita menjagokan yang lain. Toh mereka sama-sama mumpuni untuk memimpin daerah Nagan Raya,” kata Mantan Bendahara Umum Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Universitas Teuku Umar (UTU) itu dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Minggu (1/10/2022).
Adapun tiga nama calon Pj Bupati Nagan Raya yang diusulkan terdiri dari Fitriany Farhas selaku Direktur Rendal Deputi Pengamanan Aparatur dan Non Aparatur Negara dari Badan Intelijen Negara (BIN). Kemudian ada Azhari MSi selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Pemerintah Aceh, dan Teuku Syahridar MPA selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gayo Lues.
Dari ketiga nama yang diusulkan, Magfirah menilai dari ketiga orang tersebut terdapat dua putra Nagan Raya yang layak menjabat pada posisi Pj Bupati Nagan Raya, baik Teuku Syahridar maupun Azhari.
“Kenapa harus putra/putri yang luar daerah yang kita ke depankan? Bukan berarti kita tidak sepakat dengan sosok wanita yang memimpin, tapi alangkah baiknya kenapa tidak wanita yang dari tanah Rameune sendiri yang muncul?” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kedua putra Nagan Raya ini juga mempunyai peran strategis sebelumnya di dalam pemerintahan, baik di kabupaten/kota maupun di tingkat Provinsi Aceh.
“Jika bisa, dari Kemendagri memberikan kesempatan kepada kedua putra daerah untuk mengabdi kepada daerahnya sendiri. Yang tentu lebih memahami kultur dan budaya serta permasalahan yang terjadi di Kabupaten Nagan Raya,” tutupnya.
- Aulia Sofyan Diminta Genjot PAD Bireuen di Sektor Pertambangan
- Tim Terpadu Bersama Satpol PP Bireuen Lakukan Penertiban di Matang Glumpang Dua
- PJ Bupati Aceh Jaya Jumpai Alwi Shihab Bahas Pengembangan Daerah Barsela
- Dualisme Pengusulan Pj Bupati Aceh Barat, SPM Aceh: Mendukung Usulan Ketua DPRK Ke Kemendagri