kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Anak Disabilitas Disebut Banyak Ditolak Perusahaan, Padahal Mereka Juga Terampil

Anak Disabilitas Disebut Banyak Ditolak Perusahaan, Padahal Mereka Juga Terampil

Sabtu, 03 Desember 2022 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

Gambar ilustrasi. [Foto: Alodokter.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari Disabilitas Internasional ini jatuh pada Sabtu (3/12/2022). Tujuan peringatan Hari Disabilitas Internasional atau International Day of People with Disabilities adalah peringatan untuk lebih peduli pada mereka yang hidup dengan disabilitas

Dalam hal ini, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Aneuk Nanggroe Lhokseumawe, Samhudi mengatakan, sejauh ini anak disabilitas Alhamdulillah sudah berangsur baik.

Namun, kendalanya adalah banyak perusahaan yang belum bisa menerima anak disabilitas. Padahal tingkat keterampilan anak disabilitas tidak kalah baik juga dengan anak yang normal.

"Bahkan saya lihat anak disabiltas lebih baik dan teliti dari anak normal biasanya," ucapnya dalam diskusi "Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Existensi Penyandang Disabilitas" yang dikutip Dialeksis.com, Sabtu (3/12/2022).

Hal lain yang menjadi permasalahannya adalah belum ada akses untuk disabilitas, seperti di ruang publik bagaimana anak tunanetra berada di situ, atau yang lumpuh ada kursi roda.

Ia berharap, semoga ke depannya semakin lebih baik. Pemerintah dan instansi terkait dapat membantu mereka karena juga mereka punya hak atas itu.

Lanjutnya, tapi dukungan pemerintah sejauh ini sudah ada bantuan yang bagus. Kemudian juga, persepsi orang tua juga lebih terbuka, artinya orang tua percaya pendidikan bagi anak yang disabilitas itu penting.

"Orang tua percaya kalau anak disabilitas juga bisa jadi anak yang cerdas dan terampil," jelasnya.

Di sisi lain juga peran guru juga sangat penting dalam mendidik anak disabilitas, butuh trik khusus dan rasa sabar.

Sebenarnya kesulitan banyak namun guru juga harus mempunyai trik khusus untuk mengatasi semua ini. Banyak perubahan yang dialami oleh anak disabilitas setelah ia berada dalam dunia pendidikan.

"Semoga layanan untuk anak disabilitas semakin terpenuhi, karena ada anak yang standar, ada anak yang autisnya juga di atas itu, namun kita tetap mengupayakan pendidikan mereka lebih baik," harapnya lagi.

Sementara itu, guru anak disabilitas masih kurang tapi siswanya makin bertambah. SLB Nangroe semuanya gratis bahkan ada yg tinggal di asrama, itu disupport oleh Dinas Pendidikan juga, tambahnya juga asrama yang dibangun sejak tahun 2018 sekarang sudah ada siswa yang menempatinya.

"Gaji guru ada yang kontrak, ada juga yang lulus P3K," tutupnya [Au]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda