Aminullah Usman Harapkan Migas Mampu Sejahterakan Rakyat Aceh
Font: Ukuran: - +
Wali Kota Aminullah turut menyaksikan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) oleh Rektor USK Prof Marwan yang didampingi Dekan Fakultas Teknik USK Alfiansyah dan Ketua PII Aceh Prof Samsul Rizal yang didampingi Ketua PII Banda Aceh Ir Purwandy Hasibuan ST. [Foto: Pemko Banda Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman SEAk MM membuka secara resmi seminar nasional “Kebijakan Pengelolaan Migas di Laut Andaman Aceh” yang digelar oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Banda Aceh, Kamis (24/3/2022) di Hotel Kyriad Muraya.
Seminar tersebut dirangkai dengan Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) Pengurus PII Banda Aceh.
Turut hadir Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Dr Ir Marwan, Ketua PII Aceh Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, dan Wakil Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) M Najib.
Hadir pula Dr Sampe L. Purba selaku Staf Ahli Menteri ESDM yang menjadi pembicara dan secara daring Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam Mayjen TNI Hilman Hadi sebagai keynote speaker.
Wali Kota Aminullah mengucapkan selamat dan sukses kepada PII Banda Aceh atas terselenggaranya seminar nasional.
“Terutama sekali menyangkut dengan tatakelola migas Aceh sebagai bagian dari keistimewaan dan kekhususan Aceh sebagaimana amanat UUPA," tutur Aminullah
Ia sangat berharap, seminar nasional ini dapat menjadi sebuah momentum yang mencerahkan bagi semua pihak, khususnya bagi Aceh, untuk dapat mendiskusikan dan melahirkan masukan, ide, maupun gagasan yang konstruktif terkait penyusunan kebijakan maupun pengambilan kebijakan terkait pengelolaan migas di Aceh, khususnya di Laut Andaman.
Menurutnya, seminar tersebut setidaknya telah membangunkan kembali kesadaran sebagai orang Aceh tentang dua hal.
“Pertama, keberadaan Aceh yang secara geopolitik dan geoekonomi terletak di gerbang salah satu selat paling sibuk di dunia, harus dapat kita jadikan momentum dan peluang untuk membangun Aceh menjadi kawasan yang ramah investasi, kosmopolit, dan mendunia," ucapnya.
Kedua, sebut Aminullah, kebijakan tentang pengelolaan migas di Aceh agar dapat terus dikaji dan dievaluasi serta diharapkan dapat melibatkan unsur-unsur terkait, mengedepankan azas transparansi dan akuntabilitas, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh.
Apalagi, Dr Sampe L Purba selaku Staf Ahli Menteri ESDM baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Pertahanan Bogor dengan disertasi berjudul “Kebijakan Pengelolaan Migas dalam Perspektif Pertahanan Negara di Wilayah Perbatasan Laut Andaman, Aceh”.
“Maka penelitian ilmiah tentang isu migas Aceh yang telah dilakukan tersebut akan sangat berguna dan menjadikan seminar nasional ini akan sangat bernilai dan bermutu," kata mantan Dirut Bank Aceh itu.
Di samping itu, sebagai Wali Kota Banda Aceh yang juga dipercaya sebagai Dewan Pembina PII Banda Aceh, ia mengungkapkan pemerintahannya sangat menyambut baik kehadiran PII.
“Kami berharap PII dapat menjadi mitra strategis pemerintah kota dalam menyelesaikan hal-hal keinsinyuran,” katanya.
Beberapa hal yang menurutnya bisa didikusikan bersama PII terhadap tantangan kota, di antaranya terkait Infrastruktur dasar Permukiman, Transportasi dan Rekayasa Lalu Lintas, Tata Ruang dan Lingkungan, serta Pengembangan Industri UMKM pada lingkup mekanisasi dan komersial yang berfokus pada identitas lokal.
Terakhir, Aminullah mengucapkan selamat kepada para peserta seminar nasional dan para anggota PII Banda Aceh atas terlaksananya Rapimcab 2022.
“Kami berharap, seminar nasional dan Rapimcab PII ini dapat melahirkan berbagai masukan yang konstruktif dan paradigma yang segar bagi kebijakan pengelolaan migas di Aceh. Semoga dengan pengelolaan yang baik, Migas akan mampu menyejahterakan rakyat Aceh,” ujarnya. [HBA]