DIALEKSIS.COM | Jakarta – Kendati gagal lolos ke semifinal, cacatan Persiraja yang berhasil melaju ke babak delapan besar Liga 2 Indonesia tanpa menggunakan sepeser pun dana dari APBK menjadi kebanggaan tersendiri Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman.

"Kita tentu bersedih karena klub sepakbola kebanggaan rakyat Aceh belum bisa menapak ke Liga 1 tahun depan. Meskipun begitu, mampu bersaing hingga delapan besar, zero APBK, adalah prestasi yang patut dicontoh oleh klub-klub yang lain," kata Aminullah di Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Katanya, hal tersebut membuktikan jika dikelola secara profesional maka sebuah klub sepakbola maupun olahraga lain akan mampu mandiri, berdiri di atas kaki sendiri tanpa bergantung kepada anggaran pemerintah. "Pemerintah tetap mendukung dalam bentuk lain, seperti mempromosikan dan membantu fasilitas stadion."

"Selama ini sumber dana Persiraja berasal dari presiden klub dan para donatur lainnya, sponsor-sponsor, penjualan tiket dan merchandise, serta dukungan dari PSSI pusat. Dan Persiraja telah membuktikan bisa survive sejauh ini tanpa dukungan APBK," katanya lagi.

Ia pun meyakini, klub sepakbola yang bermarkas di Stadion Dimoerthala Lampineung itu akan mampu menorehkan prestasi yang lebih bagus pada masa mendatang. "Kita sudah punya modal besar yakni pengelolaan klub secara profesional, di samping tentunya doa dan dukungan seluruh masyarakat Aceh,"

Wali kota juga mengucapkan terima kasih kepada presiden klub, donatur/sponsor, pelatih, pemain, dan suporter serta simpatisan Persiraja yang telah membantu dan memberi perhatian bagi Persiraja selama ini.

"Saya meminta manajemen Persiraja segera siapkan tim untuk menghadapi liga 2 tahun 2019 mendatang. Tahun ini kita boleh gagal, tahun depan berjuang lagi dan harus berhasil. Insyaallah Persiraja mampu," ungkap Aminullah yang tengah berdinas di Jakarta.

Sebelumnya, langkah Persiraja di babak delapan besar terhenti setelah takluk di markas PSS Sleman, Rabu (21/11) kemarin. Pada waktu yang sama, Persita Tangerang menang atas Madura FC. Hasil dua pertandingan terakhir di grup B tersebut memupus harapan Persiraja ke Liga 1 Indonesia 2019. (rel)