Beranda / Berita / Aceh / AMARAH Ke DPRA, Minta Pecat Gubernur Aceh dan Ganti Sekda

AMARAH Ke DPRA, Minta Pecat Gubernur Aceh dan Ganti Sekda

Senin, 02 Agustus 2021 16:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : hakim

Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh (AMARAH) melakukan audiensi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Gedung Aula Utama DPRA pada Senin (02/08/2021). Audiensi tersebut dalam rangka “Hearing dengan DPRA” dengan tagar #PECATNova #GANTISekda. [Foto: HAK]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh (AMARAH) mendesak DPR Aceh untuk memecat Gubernur Aceh dan menganti Sekda Aceh karena dianggap tak mampu memimpin Aceh.

“Kita meminta DPRA untuk memecat Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan mengganti Sekretaris Daerah, Taqwallah, selama ini kami melihat mereka tidak mampu untuk memimpin Aceh,” kata Koordinator Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh, M. Dzaky Naufal di Gedung DPRA Banda Aceh, Senin. 

Selama menjadi Gubernur Aceh, kata Dzaky, kebijakan Nova Iriansyah jauh dari upaya mensejahterakan rakyat Aceh. Bahkan, nova sering diduga melakukan pelanggaran hukum terkait kebijakannya yang dinilai merugikan kepentingan umum dan meresahkan rakyat. Karena, kebijaknnya diduga kuat hanya untuk menguntungkan kelompok tertentu. 

“Begitupun dengan Sekda Aceh, Taqwallah, kehadiran Sekda Aceh yang seharusnya bisa memimpin birokrasi Aceh yang lebih teratur dan profesional, namun realitas sangat kontras dengan harapan tersebut,” sambungnya. 

Menurutnya, slogan “BEREH” yang didengung-dengungkan Taqwallah hanya untuk memaksimalkan atau memperbanyak serapan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang tidak ada capian dan output yang jelas. 

“Data menunjukkan bahwa, realitas APBA 2021 banyak dihabiskan pada belanja ja/modal, tunjangan serta biaya lainnya untuk birokrasi, dan semuanya itu tidak menjawa persoalan yang dihadapi rakyat Aceh,” jelasnya. 

Selain itu, Dzaky juga menyampaikan bahwa, pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Nova Iriansyah terlalu larut dalam eforia semata, sehingga melupakan substansi akan sebuah capaian. Program BEREH yang digaungkan ternyata malah mempertontonkan tidak BEREHnya kondisi Aceh saat ini. 

Berdasarkan uraian tersebut diatas, kata Dzaky, maka kami dari amarah mendesak DPRA untuk: 

• Menolak hasil laporan pertanggungjawaban pemerintah Aceh tahun anggaran 2020 dan menutup segala ruang kompromi dan negosiasi. 

• DPRA segera menggunakan interpelasi dan hak angket guna melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran undang-undang, pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan Nova Iriansyah. 

• DPRA segera mengambil langkah hukum dan langkah politik guna memakzulkan Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh. 

• Ganti Sekda Aceh, Taqwallah, karena gagal dalam tugas dan fungsinya. 

Sementara itu, Pantauan Dialeksis.com, peserta yang hadir dalam audiensi bermasa DPRA ini berjumlah kurang lebih 30 orang yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat Aceh. 

Awalnya, agenda audiensi ini akan dilaksanakan pukul 10.00 Wib, Namun sudah memasuki pukul 12.00 Wib audiensi tersebut belum juga dimulai. Dan sampai saat ini para Mahasiswa masih berkumpul di depan gedung Aula Paripurna DPRA. 

Sebelumnya, kegiatan tersebut rencananya akan dilakukan di Gedung Aula Serba Guna. Tetapi, dengan kondisi ruang sempit, tidak memungkinkan untuk semua Mahasiswa masuk ke ruangan, sehingga rapat audiensi ini di alihkan ke Gedung Aula Utama DPRA. [HAK]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda